IND | ENG
Internet Iran Terganggu, AS Dituding Biang Keladi DDoS

Ilustrasi | Foto: freepik.com

Internet Iran Terganggu, AS Dituding Biang Keladi DDoS
Oktarina Paramitha Sandy Diposting : Minggu, 16 Februari 2020 - 22:00 WIB

Teheran, Cyberthreat.id – Pemerintah Iran menuding Amerika Serikat sebagai aktor di balik serangan siber berskala besar yang menargetkan infrastruktur telekomunikasi negara itu pekan lalu.

Pada 8 Februari 2020, layanan internet Iran terganggu sejak siang selama berjam-jam. Otoritas telekomunikasi Iran menyebutkan, gangguan tersebut karena serangan Distributed Denial of Service (DDoS).

DDoS adalah membanjiri sistem jaringan yang ditargetkan dengan lalu lintas palsu dengan tujuan membuat kerja server melambat, bahkan lumpuh. DDoS biasanya menggunakan komputer yang diretas atau terinfeksi virus untuk menargetkan situs web.

“Serangan DDoS kuat menyebabkan pengguna mengalami masalah koneksi,” ujar pejabat senior pertahanan sipil Iran, seperti diberitakan Tehran Times, Kamis (14 Februari 2020).

Meski belum memberikan bukti-bukti kepada publik, Kepala Organisasi Pertahanan Sipil Iran, Brigjen Gholam Reza Jalali, langsung menuding serangan DDoS kemungkinan besar dari AS.

“Sangat sulit dan menghabiskan waktu untuk melacak sumber serangan siber,” kata dia.

“Perusahaan infrastruktur telekomunikasi saat ini sedang mempelajari dan mencari sumber serangan siber baru-baru ini terhadap negara ... tapi analisis kami adalah Amerika sumbernya,” kata Jalali dalam sebuah wawancara dengan Press TV, Kamis malam.


Berita Terkait:


Menurut Jalali, serangan siber tersebut berhasil digagalkan oleh Unit Pertahanan Siber Iran (DEJFA). Ia menduga serangan itu dilancarkan sebagai awal untuk serangan berikutnya yang lebih besar lagi.

“Karena Amerika gagal merespons secara militer atas penembakan kami baru-baru ini terhadap drone mereka di perairan Iran serta serangan rudal kami di pangkalan Ain al-Assad [di Irak], mereka merespons negara kami melalui tekanan ekonomi yang berkelanjutan dan serangan siber,” ujar Jalali

"Kami telah berhasil mengendalikan serangan siber mereka, dan mereka gagal merusak bagian mana pun," kata Jalali.

Sementara, NetBlocks, organisasi non-pemerintah yang fokus memantau keamanan siber dan internet pemerintah, mencatat gangguan besar pada jaringan telekomunikasi Iran pada 8 Februari.

Data jaringan yang dicatat NetBlocks menunjukkan penurunan konektivitas sejumlah operator jaringan terkemuka Iran sejak pukul 11.45 waktu setempat. Akibat penurunan itu mempengaruhi jaringan seluler dan telepon kabel.

Dalam pantauan NetBlocks, Iran menghadapi serangkaian gangguan jaringan selama beberapa bulan terakhir, termasuk salah satunya karena faktor demonstrasi besar-besaran akhir tahun lalu.[]

Redaktur: Andi Nugroho

#iran   #hacker   #serangansiber   #ancamansiber   #amerikaserikat   #perangsiber

Share:




BACA JUGA
Microsoft Ungkap Aktivitas Peretas Rusia Midnight Blizzard
BSSN Selenggarakan Workshop Tanggap Insiden Siber Sektor Keuangan, Perdagangan dan Pariwisata
Penjahat Siber Persenjatai Alat SSH-Snake Sumber Terbuka untuk Serangan Jaringan
Peretas China Beroperasi Tanpa Terdeteksi di Infrastruktur Kritis AS selama Setengah Dekade
Google Cloud Mengatasi Kelemahan Eskalasi Hak Istimewa yang Berdampak pada Layanan Kubernetes