
Ilustrasi
Ilustrasi
Cyberthreat.id - China membantah tuduhan Departemen Kehakiman Amerika Serikat (AS) terkait keterlibatannya dalam peretasan Equifax yang mengekspose 150 juta data pribadi masyarakat AS.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Geng Shuang, menegaskan pihaknya membantah dengan keras bahwa militer atau pemerintah China bertanggung jawab atas kebocoran data tersebut. Termasuk tuduhan lain seperti serangan cyber, misalnya spionase dunia maya (cyber espionage).
"Kami dengan tegas menentang dan memerangi serangan cyber dalam bentuk apa pun. China adalah pembela keamanan cybersecurity yang kuat," kata Shuang dilansir Infosecurity Magazine, Selasa (11 Februari 2020).
Ia juga menegaskan bahwa pemerintah China, militer, dan juga personel yang aktif dalam militer tidak pernah terlibat dalam pencurian cyber secara rahasia dagang suatu negara.
Shuang menambahkan, sudah merupakan rahasia umum bahwa departemen terkait di AS kerap melanggar hukum internasional dan norma-norma dasar yang mengatur hubungan internasional. Misalnya terlibat dalam kegiatan pencurian, mata-mata, dan pengawasan cyber berskala besar, terorganisir dan tanpa pandang bulu di luar negeri terhadap pemerintah, perusahaan, dan individu.
Shuang mencontohkan beberapa kasus seperti WikiLeaks dan whistleblower Edward Snowden sebagai contoh dari kemunafikan dan standar ganda yang dilakukan oleh AS ketika menyangkut keamanan dunia maya.
"Menurut banyak informasi yang telah dipublikasikan, agen-agen AS telah terlibat dalam intrusi cyber, kegiatan pengawasan dan pemantauan pada pemerintah asing, lembaga, perusahaan, universitas dan individu, termasuk pada sekutunya," tegas Shuang.
Sebelumnya, AS menuding empat personel militer China terkait dengan peretasan sistem komputer Equifax dan mencuri dokumen rahasia terkait dengan perdagangan yang didalamnya terdapat 150 juta data pribadi masyarakat AS.
Empat anggota Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok (PLA), dijerat dengan dua tuduhan akses ilegal dan kerusakan yang disengaja ke komputer yang dilindungi, satu tuduhan spionase ekonomi, dan tiga tuduhan penipuan.
Berdasarkan sembilan sangkaan, keempat tersangka mengeksploitasi kerentanan dalam perangkat lunak Apache Struts Web Framework yang digunakan oleh portal sengketa online Equifax untuk mendapatkan akses tidak sah ke sistem komputer agen pelaporan kredit.[]
Redaktur: Arif Rahman
Share: