
Ilustrasi | Foto: freepik.com
Ilustrasi | Foto: freepik.com
Jakarta, Cyberthreat.id – Direktur Computrade Technology International (CTI) Group—peyedia solusi infrastruktur TI—Rachmat Gunawan, mengatakan keamanan siber saat ini menjadi isu utama bagi kebanyakan perusahaan, seperti perbankan, manufaktur, ritel, dan lain-lain yang mengandalkan teknologi internet.
Oleh karenanya, menurut Rachmat, seluruh institusi baik pemerintahan maupun swasta yang menggunakan internet harus senantiasa mengevaluasi dan memperbarui fitur keamanan sibernya.
"Sekarang mungkin merasa aman. Tetapi, mungkin besok, lusa atau minggu depan itu sudah tidak aman lagi," ujar dia kepada Cyberthreat.id di Jakarta, Selasa (11 Februari 2020) juga mengingatkan, bahwa peretas makin hari juga semakin canggih.
Rachmat juga menuturkan, setiap lembaga atau perusahaan juga harus cepat tanggap dalam melakukan mitigasi insiden siber yang terjadi.
"Kami di CTI itu memiliki ahli di bidang cybersecurity yang bisa memberikan solusi dengan cepat jika terjadi serangan. Kemudian, dari insiden tersebut kami analisis seberapa dampaknya dan seperti apa penanganannya,” ujar dia.
Di samping sistem keamanan yang solid, Rachmat juga melakukan literasi keamanan kepada para karyawannya secara berkala. Serangan email phishing, misalnya, seringkali memanfaatkan kelemahan dari karyawan dapat merugikan perusahaan.
"Contohnya, kita diberikan email yang ternyata tidak sah dari aktor jahat, namun seakan-akan email itu sah. Hal itu yang selalu kami berikan pengertian untuk selalu dicek kembali. Karena seharusnya akan ada kejanggalan dalam email tersebut, seperti nama atau perusahaan yang disebutkan itu salah," ujar Rachmat.[]
Redaktur: Andi Nugroho
Share: