IND | ENG
Selama 2019, Facebook Bayar Hacker US$ 2,2 Juta

Ilustrasi | Foto: Freepik

Selama 2019, Facebook Bayar Hacker US$ 2,2 Juta
Eman Sulaeman Diposting : Selasa, 11 Februari 2020 - 18:50 WIB

Cyberthreat.id - Facebook, raksasa jejaring sosial Amerika Serikat, mengatakan, telah menghabiskan uang sebesar US$ 2,2 juta untuk membayar peretas topi putih (white hacker) melalui program sayembara celah keamanan (bug bounty) pada 2019.

Dalam kurun waktu tersebut, Facebook menerima 15.000 laporan kerentanan. Dari jumlah tersebut hanya 1.300 laporan yang diganjar dengan uang. Kebanyakan hadiah yang diberikan kepada peserta bug bounty sebesar US$ 1.500, tulis SecurityWeek, Senin (10 Februari 2020).

Pembayaran tertinggi diperoleh Youssef Sammouda, yang menerima hadiah sebesar US$ 65.000 untuk kerentanan yang dapat menyebabkan kebocoran data dari titik akhir manajemen hak cipta.

Pada awal 2019, Facebook bermitra dengan Google untuk menjadi tuan rumah edisi pertama konferensi perburuan bug, BountyCon, di Singapura. Di ajang ini, perusahaan memberikan US$ 120.000 untuk 40 laporan bug yang valid. Konferensi BountyCon kedua akan diadakan di Singapura pada April 2020, hanya dua minggu sebelum konferensi cybersecurity ​​Singapura ICS SecurityWeek.[]

#facebook   #google   #bugbounty   #hadiah   #peretas   #hacker   #kerentanan

Share:




BACA JUGA
Microsoft Ungkap Aktivitas Peretas Rusia Midnight Blizzard
SiCat: Inovasi Alat Keamanan Siber Open Source untuk Perlindungan Optimal
Penjahat Siber Persenjatai Alat SSH-Snake Sumber Terbuka untuk Serangan Jaringan
Peretas China Beroperasi Tanpa Terdeteksi di Infrastruktur Kritis AS selama Setengah Dekade
Google Mulai Blokir Sideloading Aplikasi Android yang Berpotensi Berbahaya di Singapura