
Netflix | Foto: Matt Elliott/CNET
Netflix | Foto: Matt Elliott/CNET
Cyberthreat.id – Netflix, perusahaan video streaming Amerika Serikat, menyatakan, menghapus sembilan film di platform globalnya sejak beroperasi 23 tahun lalu.
Untuk pertama kalinya, Netflix mempublikasikan jumlah tuntutan penghapusan konten dari pemerintah. Pengumuman itu disampaikan dalam laporan bertajuk Netflix’s 2019 Environmental Social Governance.
Mayoritas desakan penghapusan itu, lima di antaranya dari pemerintah Singapura. Terbaru, Singapura mendesak”The Last Hangover” diturunkan dari platform awal tahun ini. “The Last Hangover” adalah serial televisi komedi Brasil tentang Perjamuan Terakhir Yesus yang dirilis di Netflix sejak 21 Desember 2018.
Netflix mengatakan, “Katalog kami bervariasi dari satu negara dengan negara lain, termasuk untuk alasan hak. Dalam beberapa kasus, kami juga terpaksa menghapus judul atau episode judul tertentu di negara tertentu karena tuntutan penghapusan pemerintah,” tulis Netflix dalam laporannya seperti dikutip dari Mashable, Sabtu (7 Februari 2020).
Mulai 2021, Netflix mengatakan akan melaporkan secara publik tuntutan penghapusan pemerintah setiap tahun. Laporan serupa sebetulnya telah dijalankan oleh banyak perusahaan teknologi setiap tahun, termasuk Facebook, Google, Amazon, Apple dan Microsoft.
Tahun lalu, Netflix juga menghapus film religi karya Martin Scorsese "The Last Temptation of Christ" di Singapura. Lagi-lagi juga karena tuntutan Singapore Infocomm Media Development Authority (IMDA). Sebelumnya, IMDA juga meminta Netflix menghapus "Cooking on High”, "The Legend of 420", dan "Disjointed" dari layanan pada 2018.
Di Asia Tenggara, Netflix sebelumnya juga menerima tuntutan penghapusan dari Otoritas Penyiaran dan Informasi Elektronik Vietnam pada 2017. Film "Full Metal Jacket" pun hilang dari layanan.
Pada 2019, Netflix menghapus sebuah episode dari “Patriot Act with Hasan Minhaj” dari layanan di Arab Saudi. Platform menghapus episode berjudul "Arab Saudi” setelah pemerintah Saudi menyebut episode tersebut melanggar hukum anti-cybercrime. Langkah ini dikritik oleh beberapa pendukung kebebasan berbicara yang mengatakan itu tidak mendorong kebebasan artistik, tulis CNBC.
Sejak 2015, Netflix mendapatakan tuntutan penghapusan konten dari Selandia Baru (“The Bridge”) dan Jerman pada 2017 (“Night of the Living Dead”).
Netflix baru-baru ini juga menerima tuntutan penghapusan dari pemerintah Brasil terhadap film “The First Temptation of Christ”. Namun, Netflix mengajukan banding ke Mahkamah Agung Brasil dan menang. Film tersebut kini tetap beroperasi di Brasil.
Berikut daftar film yang dicopot dari Netflix atas permintaan sejumlah negara:
Share: