
Foto: bfsi.eletsonline.com
Foto: bfsi.eletsonline.com
Jakarta, Cyberthreat.id – Strategic Partnership DBS Bank, Mikael RK Muham, mengatakan, institusinya sangat perhatian terhadap keamanan data pribadi nasabahnya.
Hal itu disampaikan Mika, sapaan akrabnya, menanggapi maraknya penjualan data pribadi nasabah bank di internet. Ia memastikan bahwa nasabah DBS dijaga dengan baik karena hal tersebut bersifat rahasia.
Di DBS Bank, mislanya, tingkat keamanan bisa dilihat dari pemasangan aplikasi di ponsel pintar. DBS Bank hanya mengkhususkan pada ponsel-ponsel berstandar tertentu yang bisa memasang aplikasi mobile-nya karena alasan sekuritas ponsel tersebut.
“Enggak semua ponsel bisa download aplikasi kami, misal, beberapa ponsel dari China yang enggak punya IMEI. Kalau IMEI ponsel, enggak jelas atau berlapis, itu enggak bisa download,” ujar dia yang ditemui Cyberthreat.id di Jakarta, Jumat (17/5/2019).
Tak hanya itu, Mika juga mengungkapkan petugas telemarketing alih daya (outsourcing) yang direkrut untuk menawarkan produk tidak bisa mengambil data pribadi milik nasabah. Jika ada karyawan yang ingin mengambil data nasabah untuk kepentingan pribadi, sistem akan langsung memblokir akun yang digunakan.
Mika juga menerangkan saat ini DBS Bank telah bekerja sama dengan Ditjen Kependudukan dan Catatan Sipil untuk proses verifikasi data calon nasabah saat pembukaan rekening. Calon nasabah cukup menggunakan KTP elektronik dan sidik jari. Jika sesuai dengan di basis data, pembukaan rekening baru bisa dilakukan.
Redaktur: Andi Nugroho
Share: