
Ilustrasi
Ilustrasi
Cyberthreat.id - Badan pengawas privasi Jerman baru-baru ini mengumumkan penyelidikan terhadap H&M, raksasa retail fashion asal Swedia, yang diduga terlibat dalam peristiwa yang disebut "pelanggaran data besar-besaran."
Sebelumnya ada kecurigaan dari Jerman bahwa H&M melakukan kegiatan memata-matai perwakilan layanan pelanggan di Jerman.
Unit H&M Jerman kini berada di bawah pengawasan tim perlindungan data Hamburg karena secara ilegal mengumpulkan dan menyimpan informasi pribadi tentang karyawan, termasuk catatan medis seperti data penyakit mereka.
Tim menemukan hard disk yang berisi 60 GB informasi yang sangat pribadi tentang karyawan dari situs. Drive memiliki data yang mengungkapkan catatan "terperinci dan sistematis" pada kesehatan karyawan, dari kelemahan kandung kemih hingga kanker.
Hard disk itu juga memiliki informasi tentang kehidupan pribadi mereka dari perselisihan keluarga atau pengalaman liburan.
Johannes Caspar, Frankfurter Allgemeine Zeitung, mengatakan catatan itu dapat diakses oleh semua manajer perusahaan, yang menyiratkan bahwa karyawan sedang dimata-matai secara komprehensif "dengan cara yang tak bisa ditandingi dalam beberapa tahun terakhir."
Seorang pejabat tinggi H&M telah menyatakan penyesalannya atas insiden tersebut dan mengatakan bahwa perusahaan sedang mengejar kasus ini dengan label “sangat serius.”
Seperti yang dilaporkan sebelumnya bahwa H&M sepenuhnya bekerja sama dengan pejabat perlindungan data dan telah mengambil sejumlah langkah dalam menanggapi peristiwa yang disebut kecelakaan ini.
"Kemungkinan denda untuk H&M akan diputuskan dalam beberapa pekan mendatang, sesuai dengan hasil penyelidikan petugas perlindungan data Hamburg," tulis sebuah laporan dilansir Cyware Hacker News, Selasa (28 Januari 2020).
Share: