
Ilustrasi | FREEPIK.COM
Ilustrasi | FREEPIK.COM
Jakarta, Cyberthreat.id – Dimension Data, perusahaan teknologi informasi asal Afrika Selatan, menyatakan, secara global rata-rata tingkat kematangan keamanan siber di sejumlah sektor berada di posisi yang mengkhawatirkan. Jika penilaian antara 1 hingga 5, rata-rata berada di peringkat 1,45. Demikian hasil disampaikain Dimension Data yang mengutip laporan Intelijen Ancaman Siber Global 2019 yang dikeluarkan oleh NTT Security.
Neville Burdan, General Manager Cybersecurity Dimension Data, dalam siaran persnya, Sabtu (18/5/2019), hanya dua sektor yang memiliki indeks kemanan yang cukup baik, yaitu sektor keuangan (1,71) dan teknologi (1,66).
Hal itu terjadi, kata dia, karena didorong oleh posisi mereka yang paling sering dijadikan target sasaran serangan siber (masing-masign mendapatkan serangan sekitar 17 persen pada 2018).
Dari triliunan log dan miliaran serangan itu, penelitian juga mengungkapkan berbagai jenis serangan yang paling umum yaitu serangan web (meningkat dua kali lipat sejak 2017 dan terhitung 32 persen dari semua serangan yang terdeteksi tahun lalu). Lalu, serangan berupa memata-matai (16 persen) dan serangan khusus layanan (13 persen) dan peretasan kata sandi (12 persen).
Hasil penelitian tersebut juga menyimpulkan: pertama, secara global 35 persen serangan berasal dari alamat internet protocol (IP) di Amerika Serikat dan China, diikuti oleh EMEA (Eropa, Timur Tengah, dan Afrika), serta Asia Pasifik (APAC). Kedua, cryptojacking mewakili sejumlah besar aktivitas serangan yang tidak inginkan. Seringkali terdeteksi jumlah serangannya lebih banyak daripada gabungan semua malware lainnya, yang paling parah menyerang sektor teknologi dan sektor pendidikan.
Ketiga, pencurian kredensial meningkat terutama targetnya adalah kredensial yang tersimpan di cloud. Sasarannya, yaitu perusahaan teknologi (36 persen), telekomunikasi (18 persen), dan layanan bisnis yang terkena dampaknya (14 persen).
Redaktur: Andi Nugroho
Share: