
Ilustrasi | Foto: Freepik
Ilustrasi | Foto: Freepik
Cyberthreat.id-Facebook mengumumkan telah meluncurkan sebuah fitur baru yang memungkinkan pengguna, untuk melihat dan menghapus data yang dikumpulkan oleh pihak ketiga.
Fitur baru tersebut diklaim sebagai bagian dari upaya peningkatan praktik privasi, yang memungkinkan pengguna untuk melihat dan menghapus aktivitas Facebook yang digunakan oleh pihak ketiga dengan tujuan periklanan.
CEO Facebook Mark Zuckerberg mengatakan, fitur tersebut menawarkan tingkat transparansi dan kontrol baru untuk jaringan sosial, akibat dari penyalahgunaan data oleh pihak ketiga.
"Kami telah mengerjakan ini untuk sementara waktu, karena kami harus membangun kembali beberapa sistem kami untuk memungkinkan hal ini,” kata Zuckerberg dalam postingan blog-nya, seperti dikutip dari SecurityWeek, Rabu, (29 Januari 2020).
Zuckerberg menambahkan, pengguna Facebook akan diminta untuk meninjau data mereka, ketika mereka memeriksa feed mereka, sebagai bagian dari pemeriksaan privasi yang diterapkan oleh jejaring sosial tersebut.
"Sampai hari ini, alat Aktivitas Off-Facebook kami tersedia untuk orang-orang di Facebook di seluruh dunia," jelas Zuckerberg.
Zuckerberg menerangkan, Fitur ini akan mengangkat tabir pada beberapa aspek praktik Facebook, termasuk pengumpulan data dari aplikasi pihak ketiga, login Facebook, like, dan teknik lain yang menentukan iklan mana yang ditayangkan hingga ke pengguna.
"Bisnis lain mengirimi kami informasi tentang aktivitas Anda di situs mereka dan kami menggunakan informasi itu untuk menampilkan iklan yang relevan dengan Anda. Sekarang Anda dapat melihat ringkasan informasi itu dan menghapusnya dari akun Anda jika Anda mau," jelas Zuckerberg .
Zuckerberg menuturkan, Facebook mendapatkan data dari aktivitas pengguna online dan juga dari aplikasi seperti Airbnb, Uber dan Fandango.
Alat baru ini merupakan bagian dari upaya Facebook untuk menopang citranya setelah serangkaian skandal privasi, termasuk pembajakan data pribadi pada jutaan pengguna oleh konsultan Inggris yang mengembangkan profil pemilih untuk kampanye Donald Trump 2016.
"Salah satu tujuan utama kami untuk dekade berikutnya adalah membangun perlindungan privasi yang lebih kuat untuk semua orang di Facebook," kata Zuckerberg.
"Selama beberapa minggu ke depan kami akan menunjukkan kepada hampir dua miliar orang di seluruh dunia dorongan yang mendorong mereka untuk meninjau pengaturan privasi mereka,” tutur Zuckerberg.[]
Share: