Cyberthreat.id - Router yang ada di rumah anda merupakan salah satu pintu menuju koneksi internet. Router yang tidak aman bisa dimanfaatkan oleh peretas hingga mendatangkan kerugian. Bahkan terdapat banyak cara yang dapat membahayakan router anda. Seperti pembajakan DNS dan skema phishing bisa membuat peretas masuk kedalam lalu lintas jaringan internet di router anda.

Ketika jaringan tersebut di serang, sekaligus membuat setiap perangkat Internet of Things (IoT) yang terhubung dengan router itu berpotensi terpengaruh. Setelah peretas masuk ke dalam jaringan, aktor jahat itu dapat memindai perangkat IoT anda yang tidak aman untuk memodifikasi sistem operasi anda, mencuri data pribadi seperti nama pengguna, password, hingga memata-matai atau mengubah rute lalu lintas dengan maksud merugikan korban.

Dilansir Komando.com, fitur keamanan yang solid akan membuat jaringan pada router dan perangkat IoT yang terhubung aman dari serangan siber.

Berikut rangkuman sejumlah tips untuk mengamankan router:

1. Update Firmware Secara Teratur.

Seperti halnya komputer, pembaruan yang sering dilakukan adalah langkah penting yang harus dilakukan demi meningkatkan rasa aman saat berselancar di Internet. Sebab, pada pembaruan firmware terdapat tambalan celah keamanan dan bug pada suatu perangkat.

Firmware adalah perangkat lunak yang ada didalam suatu perangkat keras. Hampir setiap router memiliki opsi untuk memperbarui firmware-nya.

Disarankan untuk memperbarui firmware pada router, setidaknya sekali setiap tiga bulan atau lebih. Aktifkan opsi pembaruan otomatis pada router jika ada.

2. Konfigurasi Router Untuk Enkripsi Yang Lebih Kuat.

Peretas selalu mencari jaringan dengan pengaturan keamanan yang ketinggalan zaman. Pengaturan keamanan yang ketinggalan zaman jauh lebih mudah untuk dibobol oleh para peretas.

Itu sebabnya mengonfigurasi enkripsi pada router anda menjadi salah satu hal yang harus diprioritaskan. Sebagian besar router menyertakan beberapa bentuk enkripsi secara default.

Namun, sejumlah enkripsi yang diberikan pengembang secara default mungkin lebih rentan dan mudah dibobol oleh peretas.

Keamanan Wi-Fi yang populer digunakan saat ini adalah enkripsi Wi-Fi Protected Access 3 (WPA3). Jika router anda tidak kompatibel dengan WPA3, pilihan 'WPA2-PSK AES' adalah opsi yang paling aman pada router anda.

Terpenting, jangan pernah menggunakan opsi 'Open' (terbuka) pada konfigurasi keamanan di router anda. Mengatur konfigurasi anda secara terbuka sama saja mempermudah para aktor jahat untuk meretas, karena tidak ada lapisan keamanan sama sekali pada router anda.

3. Gunakan Firewall.

Salah satu alat keamanan terbaik yang ada di router adalah firewall. Firewall dirancang untuk mencegah akses eksternal kedalam jaringan anda.

Tidak setiap router memberi label firewall yang sama, tetapi biasanya fitur ini dapat ditemukan pada pengaturan lanjutan di router anda, seperti NAT filtering, port forwarding atau port filtering.

Pengaturan itu memungkinkan anda mengubah port data jaringan yang masuk dan keluar untuk melindunginya dari orang luar dan penjahat siber.

4. Konfigurasi DNS Pada Router.

Pengaturan DNS (Domain Name Server) itu menerjemahkan kode lokasi pada situs web ke alamat web yang dapat diakses.

Sebagian besar router telah menerapkan pengaturan DNS tertentu secara default. Namun, itu adalah sesuatu yang dapat diubah dan direkomendasikan untuk mengubahnya jika ingin mengindari situs web berbahaya yang mengarahkan pengguna untuk mengunduh malware, mencuri informasi, dan modus penipuan lainnya.

5. Non-aktifkan Akses Jarak Jauh.

Scammer dan peretas dapat memanfaatkan fitur akses jarak jauh (remote access). Bahkan, manajemen desktop jarak jauh adalah salah satu kelemahan keamanan yang ditemukan pada OS Windows, karena terdapat bug yang dapat memengaruhi penggunanya.

Untuk itu, lebih baik menonaktifkan pengaturan tersebut. Agar menutup titik masuk utama ke jaringan anda, dalam serangan yang dilakukan para peretas.

Redaktur: Arif Rahman