
Anggota Ombudsman RI Alamsyah Siregar | Foto: Arsip Ombudsman RI
Anggota Ombudsman RI Alamsyah Siregar | Foto: Arsip Ombudsman RI
Jakarta, Cyberthreat.id – Anggota Ombudsman Republik Indonesia Alamsyah Siregar meminta agar pemerintah serius melakukan penanganan menyangkut kasus penipuan pengambilalihan kartu seluler (SIM swapping) yang dialami oleh wartawan senior juga pengusaha media Ilham Bintang.
“[Kasus] itu kan Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) yang harus menangani. BRTI kan punya tugas memantau itu,” ujar Alamsyah ketika ditanya wartawan di kantor Ombudsman RI, Jakarta, Rabu (22 Januari 2020).
Dalam kasus penipuan SIM swapping ini, Ombudsman RI memang tidak berkaitan langsung untuk menangani kasus tersebut. Namun, sebagai lembaga negara pengawas pelayanan publik, Ombudsman bisa mendorong kementerian/lembaga negara terkait untuk menuntaskan kasus tersebut.
Pekan lalu, melalui unggahan di akun Facebook-nya, Ilham Bintang bercerita bahwa dirinya menjadi korban SIM swapping, termasuk menunjukkan foto pelaku yang berhasil ditangkap dalam rekaman kamera pengawas (CCTV).
Berita Terkait:
Menurut Ilham, ada seorang lelaki datang ke Gerai Indosat di Bintaro Jaya Xchange, Tangerang Selatan, Banten pada Jumat (3 Januari 2020) pukul 21.02 WIB. Mengaku-ngaku sebagai dirinya, kata Ilham, pelaku sukses mengelabui petugas layanan konsumen (costumer service) Indosat dan mengambil alih nomor telepon 0816806656.
Saat kejadian tersebut, dirinya sedang berada di Australia. Ketika di Bandara Sydney, Australia, sebuah pesan muncul di layar ponselnya. Bunyinya "SOS." Saat itu, Ilham yang hendak menuju Melbourne merasa ada yang janggal. Sebab, sebelumnya ia sudah membeli paket roaming untuk digunakan di Australia. Namun, saat itu, Ilham belum menyadari nomor teleponnya telah berpindah tangan.
Ilham baru sadar ada yang tak beres ketika mengecek rekening banknya di Commanwealth.
"Rekening saya di Commanwealth dibobol, sampai untuk menukar uang bilangan kecil saja pun tidak bisa lagi. Di Kartu Kredit BNI saya ada transaksi yang tidak saya lakukan kurun 4,5,dan 6 Januari," tulis pria kelahiran Makassar 64 tahun lalu itu. Karena kasus tersebut, Ilham telah melaporkannya kepada polisi.
Berita Terkait:
Audit internal
Alamsyah meminta agar masing-masing institusi terkait, seperti operator seluler dan perusahaan bank harus pro aktif untuk melakukan audit internal. Jika dalam audit tersebut ditemukan unsur atau indikasi pidana, institusi tersebut harus segera lapor ke penegak hukum.
Selain itu, ia berharap kasus tersebut harus secepatnya diproses oleh penegak hukum.
“Agar publik tahu ada kepastian. Jangan sampai orang menganggap ini [menjadi hal] biasa, [lalu kasusnya] nanti hilang lagi, kan [bisa menimbulkan] distrust (ketidakpercayaan) begitu tinggi,” kata Alamsyah.
Berita Terkait:
Menurut dia, Ombudsman dalam posisi masih memantau dan melihat bagaimana inisiatif dan langkah Kementerian Komunikasi dan Informatika juga BRTI dalam menangani kasus tersebut.
“Kalau [kerja mereka] lambat, kami pasti akan menegur dan memanggil mereka. Tapi, tadi pagi saya dapat informasi, mereka sudah melakukan tindakan,” ujar Alamsyah.[]
Share: