IND | ENG
Hacker Serang Perpustakaan, 600 Komputer Tak Berfungsi

Ilustrasi: freepik.com

Hacker Serang Perpustakaan, 600 Komputer Tak Berfungsi
Yuswardi A. Suud Diposting : Selasa, 21 Januari 2020 - 22:00 WIB

Cyberthreat.id - Sebuah serangan siber menyasar perpustakaan publik di distrik Volusia, Florida, Amerika Serikat. Akibatnya, 600 komputer yang biasanya dipakai oleh petugas dan masyarakat setempat tak bisa diakses selama sepekan, sejak 9 Januari lalu.

Dikutip dari bleepingcomputer.com, sejauh ini baru sekitar 50 komputer yang bisa dipulihkan dan digunakan staf untuk memeriksa dan mencatat buku-buku yang keluar masuk.

Operasional sehari-sehari perpustakaan juga tak terganggu, namun harus dilakukan  secara manual hingga  sepekan setelah serangan terjadi. Masyarakat setempat masih bisa meminjam buku dari perpustakaan itu.

Disebutkan, server yang menghidupkan website perpustakaan juga aman dari serangan. Dengan begitu, websitenya masih bisa diakses.

"Masyarakat juga masih bisa menggunakan Wi-Fi perpustakaan dengan aman di perangkat pribadi," tulis pihak perpustakaan dalam sebuah pernyataan resmi.

"Otoritas lokal sedang melakukan penyelidikan dan informasi lebih lanjut akan disampaikan di kemudian hari," kata seorang staf perpustakaan.

Bleepingcomputer.com telah meminta konfirmasi tentang ransomeware jenis apa yang menyebabkan komputer tak bisa digunakan, namun belum mendapat respon.

Sebelumnya, pada 3 Januari 2020, sejumlah perpustakaan di California juga mengalami serangan ransomeware dan mengenkripsi 26 komputer di sana.

"Kami meminta maaf atas keidaknyamanan ini dan kami sedang bekerjasama dengan penegak hukum, termasuk pakar PT untuk mengumpulkan informasi dan mencegah serangan serupa terjadi lagi," kata pihak perpustakaan.

Pusat Pengaduan Kejahatan Internet FBI telah mengumumkan peningkatan serangan siber terhadap institusi pemerintah maupun swasta di Amerika Serikat pada Oktober 2019 lalu.

Emsisoft mengatakan dalam laporan ransomeware tahunan 2019 bahwa serangan siber itu telah berdampak langsung pada "setidaknya 948 lembaga pemerintah, lembaga pendidikan, dan penyedia layanan dengan potensi biaya lebih dari US$ 7,5 miliar.[]

#hacker   #serangansiber   #keamanansiber

Share:




BACA JUGA
Seni Menjaga Identitas Non-Manusia
Microsoft Ungkap Aktivitas Peretas Rusia Midnight Blizzard
Indonesia Dorong Terapkan Tata Kelola AI yang Adil dan Inklusif
SiCat: Inovasi Alat Keamanan Siber Open Source untuk Perlindungan Optimal
BSSN Selenggarakan Workshop Tanggap Insiden Siber Sektor Keuangan, Perdagangan dan Pariwisata