
Ilustrasi
Ilustrasi
Cyberthreat.id - Kasus penipuan untuk mengambil alih akun online dan membobol rekening bank dengan membajak kode pasword sekali pakai (OTP) kian marak terjadi. Tak hanya orang biasa, sejumlah pesohor juga mengalaminya seperti Aura Kasih dan Maia Estianty. Terbaru, wartawan senior Ilham Bintang juga menjadi korban pembajakan nomor telepon seluler untuk mendapatkan kode OTP yang dipakai untuk membobol rekening banknya via mobile banking berbasis internet.
Menyadari kode OTP rawan disalahgunakan oleh pelaku kejahatan siber, Chief Marketing Officer LinkAja, Edward K Suwignjo mengusulkan perlindungan data digital diubah menjadi mekanisme lain, seperti pemindai biometrik (biometric verification).
"Apakah harus selalu bentuknya OTP? Apakah bisa bentuknya biometrik verification dan segala macam, mungkin bisa dikembangkan ke arah sana," kata Edward dalam ajang Ipsos Marketing Summit 2020: Indonesia The Next Cashless Society, Pullman Jakarta Central Park, di Jakarta, pekan lalu seperti dilaporkan merdeka.com.
Artikel terkait:
Pemindai biometrik adalah alat yang menggunakan data biometrik untuk mengidentifikasi individu berdasarkan pengukuran karakteristik fisiologisnya.
Biometrik merupakan metode komputerisasi yang menggunakan aspek-aspek biologi seseorang terutama karakteristik unik yang dimiliki oleh manusia seperti sidik jari dan retina mata yang berbeda pada setiap orang.
Menurut Edward, dari sisi keamanan informasi kode OTP lebih mudah bocor. Terutama jika masyarakat belum mengetahui pentingnya kerahasiaan kode OTP.
"Di dalam transaksi perubahan tingkah laku memang banyak hal baru yang dialami para pengguna, dan juga keawaman tentang berbagai macam hal," katanya.
Untuk itu, dia menekankan pentingnya edukasi mengenai pembayaran digital mengingat sudah banyak yang menjadi korban penipuan denga modus meminta kode OTP.
"Memang semua berawal dari kesadaran semua pribadi masyarakat Indonesia, harus diedukasi bersama-sama, tentang pentingnya menjaga data pribadi," kata Edward.[]
Share: