IND | ENG
WEF 2020: Cyber Attack, Ancaman Global Setelah Bencana Alam

Ilustrasi WEF 2020

WEF 2020: Cyber Attack, Ancaman Global Setelah Bencana Alam
Arif Rahman Diposting : Selasa, 21 Januari 2020 - 12:00 WIB

Cyberthreat.id - Laporan terbaru Risiko Global dari World Economic Forum (WEF) 2020  menyatakan serangan siber (cyber attack) dan pelanggaran data (data breach dan Fraud) menjadi ancaman besar kedua secara global setelah bencana alam.

Survei risiko global WEF 2020 melibatkan 1.047 responden yang terdiri dari jaringan bisnis, pemerintah, masyarakat sipil, dan pemimpin pemikiran Forum WEF 2020 untuk mengukur risiko yang dihadapi dunia global.

Terdapat 30 risiko global yang diuraikan di dalam survei namun ketika dikerucutkan menjadi 10 besar, peta ancaman itu mulai terlihat jelas. 

Urutan pertama sampai kelima berkaitan dengan alam yakni; cuaca ekstrim (extreme weather); kegagalan penanganan masalah iklim (climate action failure); bencana alam (natural disaster); hilangnya keanekaragaman hayati (biodiversity loss); bencana lingkungan yang disebabkan ulah manusia (human-made enviromental disaster).

Setelah itu, tepatnya pada urutan keenam dan ketujuh, yang dianggap sebagai ancaman terbesar global ke depan adalah pelanggaran data (data Fraud) dan serangan siber (cyber attack).

Untuk risiko ancaman global jangka pendek, risiko serangan siber berada di urutan kelima setelah pemanasan global; bencana alam; konfrontasi ekonomi; dan konfrontasi politik lokal maupun global.

"Sejak pertama kali laporan ini dibuat 2006. Tahun ini untuk pertama kalinya bencana alam menjadi (lima besar) ancaman teratas," demikian kutipan laporan WEF 2020 dilansir dari situs resminya, Senin (20 Januari 2020).

"Ketidakpastian geopolitik dan ekonomi juga mendorong kekhawatiran tentang teknologi digital: akses yang tidak merata, kurangnya tata kelola dan regulasi, hingga serangan siber yang akan jauh lebih sering dan lebih merusak."

Laporan Risiko Global 2020 dirilis menjelang Pertemuan Tahunan Forum Ekonomi Dunia (WEF) di Davos. Laporan tersebut mendesak pemerintah dan organisasi untuk mengatasi dampak ancaman khusus dan membuat persiapan untuk mengatasi potensi kejatuhan/bencana jika terjadi.

Berikut daftar risiko ancaman global ke depan berdasarkan survei WEF 2020:

1. Cuaca ekstrim (extreme weather).
2. Kegagalan penanganan masalah iklim (climate action failure).
3. Bencana alam (natural disaster).
4. Hilangnya keanekaragaman hayati (biodiversity loss).
5. Bencana lingkungan yang disebabkan ulah manusia (human-made enviromental disaster).
6. Data Fraud and theft.
7. Serangan siber (cyber attack).
8. Krisis air (water crisis)
9. Kegagalan tata kelola global (global governance failure).
10. Penggelembungan Aset (Asset bubble).

#Wef2020   #cyberattack   #databreach   #Fraud   #keamananinformasi   #ekonomidigital   #transaksielektronik   #perubahaniklim   #cyberthreat   #4.0

Share:




BACA JUGA
Luncurkan Markas Aceh, Wamen Nezar Dorong Lahirnya Start Up Digital Baru
Wujudkan Visi Indonesia Digital 2045, Pemerintah Dorong Riset Ekonomi Digital
Ekonomi Digital Ciptakan 3,7 Juta Pekerjaan Tambahan pada 2025
Hacker China Targetkan Tibet dengan Rantai Pasokan, Serangan Watering-Hole
Pelindungan Konsumen Perkuat Kepercayaan pada Keuangan Digital