
Ilustrasi mobil swakemudi
Ilustrasi mobil swakemudi
Cyberthreat.id - Mobil swakemudi yang terhubung dengan koneksi internet menjadi target peretasan. Penyerang sistem keamanan siber kendaraan yang berjalan otomatis dapat mengambil alih kemudi dari jarak jauh dan membahayakan orang di dalamnya. Peringatan itu disampaikan oleh GuardKnox, perusahaan yang menyediakan jasa keamanan siber bagi mobil swakemudi yang terhubung dengan koneksi internet.
Berbicara di pameran teknologi CES 2020 di Amerika Serikat, Kepala Eksekutif GuardKnox, Moshe Shlisel, mengatakan ancaman itu kini menjadi sangat nyata. Peluang terjadinya serangan meningkat seiring dengan trend mobil swakemudi dan infrastruktur kota pintar.
Shlisel memberikan contoh bagaimana seorang peretas dapat mengendalikan sebuah truk tangki berisi bahan bakar dari jarak jauh untuk ditabrakkan ke sebuah gedung.
Henry Bzeih yang merupakan mantan anggota Council for Automobile Cybersecurity mengemukakan hal senada Menurutnya, keamanan siber telah menjadi bagian integral dari rekayasa kendaraan sebagai bagian dari upaya keselamatan dari kecelakaan.
“Konektivitas adalah alasan mengapa ini terjadi," kata Bzeih, seperti dilansir AFP, Sabtu, 11 Januari 2020.
“Sekarang, semua elemen harus dirancang dengan mempertimbangkan keamanan siber,” lanjut dia.
Tahun lalu di Chicago, puluhan mobil mewah dicuri dengan meretas aplikasi Car2Go milik Daimler.
Lima tahun lalu, sebuah penelitian keamanan siber dari jarak jauh dapat mengambil alih kendali Jeep Cherokee dengan mengambil keuntungan dari kerentanan dalam sistem keamanannya, yang memicu penarikan kendaraan tersebut.[]
Share: