
Kementerian Komunikasi dan Informatika telah memblokir Temanmarketing.com, salah satu situs web yang menjual data pribadi di internet. Foto: Wikipedia
Kementerian Komunikasi dan Informatika telah memblokir Temanmarketing.com, salah satu situs web yang menjual data pribadi di internet. Foto: Wikipedia
Jakarta, Cyberthreat.id – Kementerian Komunikasi dan Informatika telah memblokir Temanmarketing.com, salah satu situs web yang menjual data pribadi di internet.
Temanmarketing.com masuk deretan panjang situs-situs terlarang menyusul ribuan situs web pornografi dan situs-situs web lain yang lebih dulu diblokir. Anda bisa mengecek deretan situs-situs web terlarang di alamat berikut ini: trustpositif.kominfo.go.id.
Ketika mengkases Temanmarketing.com, pengunjung akan diarahkan pada keterangan, “Oops sorry!” demikian tulisan yang muncul di laman web jika Anda pengguna operator seluler Smartfren.
Selanjutnya, di bawah tulisan tersebut terdapat penjelasan, seperti berikut: “Akses ke situs ini diblokir sehubungan dengan Peraturan Menteri Kominfo Nomor 19/2014 tentang Internet Sehat. Terima kasih atas pengertian Anda.”
Berita Terkait:
Kepala Subdirektorat Pengendalian Konten Internet Direktorat Pengendalian Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo, Anthonius Malau, mengatakan, pemblokiran terhadap situs web Temanmarketing.com baru dilakukan sejak Senin (13/5/2019).
Menurut dia, alasan pemblokiran karena situs web Temanmarketing.com diblokir dinilai meresahkan warga. “Karena mengandung unsur perjudian dan juga penjualan data-data pribadi di internet,” ujar Anthon, panggilan akrabnya, kepada Cyberthreat.id, Selasa (14/5/2019).
Temanmarketing.com mulai tidak bisa akses pada Selasa siang. Namun, tidak semua penyedia internet langsung memblokir. Menurut Anthon, terdapat perbedaan pemblokiran antara operator telekomunikasi dengan penyelenggara jasa internet (internet service provider/ISP). Namun, ia memastikan seluruh operator dan ISP akan memblokir situs web tersebut.
“Untuk pemblokiran oleh operator seluler hanya membutuhkan waktu sekitar dua jam, sedangakan ISP seperti wi-fi butuh waktu yang lebih lama sekitar beberapa hari,” ujar Anthon.
Berita Terkait:
Larangan Penjualan Data Pribadi
Penjualan data pribadi baik data nasabah perbankan maupun lainnya dilarang negara sesuai Undang-Undang ITE. Selain UU ITE, aturan perlindungan data pribadi juga diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 82/2012, dan Permenkominfo Nomor 20/2016 tentang Perlindungan Data Pribadi Dalam Sistem Elektronik.
Khusus data perbankan, Otoritas Jasa Keuangan telah mengeluarkan aturan larangan penjualan data nasabah.
Berdasarkan Pasal 31 ayat 1 Peraturan OJK (POJK) Nomor 1 tahun 2013 tentang Perlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuanganu, perbankan atau PUJK (pelaku usaha jasa keuangan) wajib menjaga data dan dilarang untuk berbagi data nasabah ke pihak lain tanpa ada pesetujuan pemilik data.
Pemberian data itu dikecualikan, sesuai ayat 2, dalam hal (a) konsumen memberikan persetujuan tertulis dan/atau (b) diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan.
Sementara, menyangkut sanksi atau hukumannya telah diatur dalam Pasal 53 ayat 1.
Disebutkan dalam ayat tersebut, bahwa PUJK dan/atau pihak yang melanggar ketentuan dalam POJK ini dikenakan sanksi administratif, antara lain berupa: (a) peringatan tertulis, (b) denda yaitu kewajiban untuk membayar sejumlah uang tertentu, (c) pembatasan kegiatan usaha, (d) pembekuan kegiatan usaha, dan (e) pencabutan izin kegiatan usaha.
Berita Terkait:
Share: