IND | ENG
BSSN Ingatkan Pelaku UKM untuk Waspadai Serangan Siber

Ilustrasi | Foto: freepik.com

BSSN Ingatkan Pelaku UKM untuk Waspadai Serangan Siber
Oktarina Paramitha Sandy Diposting : Selasa, 24 Desember 2019 - 08:07 WIB

Jakarta, Cyberthreat.id – Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) memprediksi pada 2020 serangan siber masih terus meningkat, terlebih makin tingginya pemanfaatan komputasi awan (cloud computing), kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), barang-barang internet (internet of things/IoT), dan jaringan 5G.

“Indonesia masih banyak serangan itu sudah pasti, terlebih masih banyak celah–celah yang umumnya belum aman, terlebih dengan berbagai terobosan teknologi yang terhitung baru di Indonesia,” ujar Direktur Proteksi Infrastruktur Informasi Kritis Nasional (IIKN) BSSN, Agung Nugraha ditemui saat peluncuran buku Indonesia Digital for Future Economy & Inclusive Urban Transformation di Jakarta, Senin (23 Desember 2019).

Serangan siber yang masih bakal menghantui Indonesia, menurut Agung, antara lain serangan ransomware, fraud, phishing, dan deface. “Fraud akan menjadi tren terkait ekonomi digital, kemudian ransomware jumlah serangannya juga akan semakin meningkat,” Agung menjelaskan.


Berita Terkait:


Agung mengatakan, berdasarkan analisis BSSN terkait dengan perkembangan ekonomi digital sekitar 43 persen serangan siber akan menargetkan usaha kecil menengah.

“Ini sangat mungkin terjadi, terlebih banyak pelaku usaha yang tidak mengetahui cara mengamankan bisnisnya dari serangan siber dan banyak pelaku usaha yang belum mandiri terkait dengan cybersecurity,” ujar Agung.

Selain itu, kata Agung, masih banyak pelaku usaha yang mengandalkan pihak ketiga untuk kebutuhan teknologi informasi dan keamanan, “Belum lagi anggaran mereka sangat kecil untuk hal tersebut,” ia menambahkan.


Berita Terkait:


Agung memprediksi serangan juga bakal menyasar pada barang-barang internet (IoT) yang banyak digunakan untuk otomasi di sektor industri, transportasi, kesehatan, dan smart city. Di sisi lain, di sektor tersebut manajemen keamanannya juga belum baik.

“Sektor perbankan menjadi potensi serangan yang harus diantisipasi, terlebih saat ini pemeritah tengah menerapkan open API yang diyakini akan membuka attack vector baru pada jasa keuangan yang memungkinkan terjadinya fraud,” kata dia.

Redaktur: Andi Nugroho

#bssn   #ekonomidigital   #keamanansiber   #e-commerce   #idea   #bimalaga   #halodoc   #keamananplatform   #ancamansiber   #serangansiber   #ukm   #2020

Share:




BACA JUGA
Seni Menjaga Identitas Non-Manusia
Luncurkan Markas Aceh, Wamen Nezar Dorong Lahirnya Start Up Digital Baru
Wujudkan Visi Indonesia Digital 2045, Pemerintah Dorong Riset Ekonomi Digital
Ekonomi Digital Ciptakan 3,7 Juta Pekerjaan Tambahan pada 2025
BSSN-Huawei Techday 2024
Keamanan Siber Membutuhkan People, Process, dan Technology.