
Ilustrasi
Ilustrasi
Cyberthreat.id - Direktorat Cyber Nasional Israel pada Minggu (22 Desember 2019) meluncurkan program perlindungan cyber terbaru untuk penyedia (provider) layanan pemerintah, infrastruktur kritis, dan lembaga keuangan.
Rencana tersebut menetapkan standar terpadu baru untuk provider dan menetapkan standar keamanan siber Israel, yang akan diawasi oleh puluhan pakar cyber, sebagaimana diberitakan XinHua, Senin (23 Desember 2019).
Dalam beberapa tahun terakhir, penyedia dalam rantai pasokan (supply chain) telah menjadi target bagi peretas yang mencoba menembus pertahanan perusahaan/korporasi besar dan melakukan serangan siber (cyber attack).
Menurut rencana, Unit Perlindungan Cyber Pemerintah Israel (Government Cyber Protection Unit) di kantor Perdana Menteri telah menginstruksikan badan-badan pemerintah untuk meminta pemasok (supplier) menyatakan persetujuan yang memenuhi standar baru tersebut.
Sebagai bagian dari program ini, direktorat akan memasang "kalkulator cyber" di situs webnya, yang akan memungkinkan badan pemerintah untuk memasukkan parameter dan mendapatkan laporan situasi keamanan siber di Israel.
"Rencana baru ini akan menempatkan Israel sebagai pemimpin dan inovator di bidang ini dan memperkuat tingkat perlindungan siber dari seluruh ekonomi Israel," kata direktorat tersebut.
Share: