
Facebook | Foto: freepik.com
Facebook | Foto: freepik.com
New York, Cyberthreat.id – Raksasa jejaring media sosial Amerika Serikat, Facebook Inc, menyatakan, akan melarang iklan, informasi sesat, dan segala unggahan yang bisa mengganggu sensus penduduk AS pada 2020.
Dalam pengumumannya, Kamis (19 Desember 2019) Facebook menyatakan, iklan yang menggambarkan, bahwa sensus “tidak berguna dan tidak berarti” atau mendorong orang-orang untuk tidak ikut berpartisipasi dalam sensus akan dilarang di platform.
Kebijakan tersebut akan berlaku mulai Januari 2020 untuk semua platform media sosialnya.
"Kita harus melakukan bagian kami untuk memastikan, bahwa penghitungan sensus akurat, karena sangat penting untuk distribusi dana federal, pembagian perwakilan pemilu, dan berfungsinya demokrasi," kata Facebook dalam pengumumannya seperti dikutip Tech Xplore.
Terlebih, "Tahun depan, semua rumah tangga AS akan dapat melakukan sensus AS secara online untuk pertama kalinya," kata Facebook.
"Ini berarti kita harus lebih waspada bagaimana melindungi dari campur tangan sensus di seluruh unggahan dan iklan di Facebook dan Instagram dan membantu mempromosikan jumlah akurat setiap orang di negara ini."
"Konten yang melanggar kebijakan interferensi sensus kami tidak akan diizinkan untuk tetap berada di platform kami, bahkan kalau informasi diunggah oleh seorang politisi," kata Facebook.
Sensus yang berlangsung setiap 10 tahun sekali itu bertujuan menentukan berapa banyak wakil yang didapat setiap negara bagian dalam kongres.
Selanjutnya, menentukan negara bagian mana saja yang mendapat miliaran dolar dana federal untuk pembangunan infrastruktur, kesehatan, program pengentasan kemiskinan, dan berbagai proyek lainnya.
Hasil dari sensus 2020 juga akan digunakan untuk menyusun ulang peta pemilihan, tulis VOA Indonesia.
Share: