
Wallex | Foto: wallex.asia
Wallex | Foto: wallex.asia
Jakarta, Cyberthreat.id – Wallex Technologies, perusahaan teknologi finansial (fintech) asal Singapura, menawarkan cara pengiriman dan transfer uang lintas negara yang lebih mudah dan berbiaya murah.
Ketika melakukan transfer ke luar negeri, biasanya lembaga perbankan konvensional akan menetapkan biaya layanan progresif. Ini berarti, semakin tinggi dana yang ditransfer, semakin besar pula beban biayanya.
Selain itu, banyak bank konvensional yang memproses transfer dana lintas negara secara offline. Pelanggan harus mendatangi kantor cabang terdekat, melengkapi dokumen, baru bank akan melakukan pengiriman dana. Kurs yang ditawarkan pun biasanya terbatas pada kurs-kurs yang paling banyak digunakan.
Cara itu dinilai kurang efisien, terutama bagi pelanggan dengan mobilitas tinggi yang perlu menyelesaikan transfer dana sesegera mungkin.
Namun, dengan Wallex, pengguna hanya dikenai biaya layanan flat Rp 100.000 per transaksi, tarif yang jauh lebih murah dibandingkan transfer tradisional, pembayaran dengan kartu, atau bahkan dibandingkan layanan PayPal.
Dengan platform online Wallex, pelanggan bisa melakukan transaksi di mana saja dan kapan saja, dan semua kelengkapan dokumen, hingga status pembayaran dicantumkan secara transparan dan akurat.
Bahkan, pelanggan bisa melakukan konversi ke lebih dari 40 mata uang asing di 180 negara di dunia.
“Di era digital ini, semua berjalan dengan serba cepat dan serba online. Kami menghadirkan sebuah platform yang terintegrasi dan bisa diakses 24 jam sehari, sehingga setiap pelanggan dapat menyelesaikan transaksi transfer lintas negara dalam hitungan menit saja,” kata Andy Putra, Country Manager Wallex di Indonesia, dikutip Rabu (18 Desember 2019) seperti dikutip dari Antaranews.com.
Terenkripsi
Dengan transfer dana yang dilakukan secara digital, Wallex menjamin bahwa semua transaksi dienkripsi dengan baik sehingga terjaga kerahasiaan maupun keamanannya. Wallex juga telah mendapatkan Lisensi Pengiriman Uang dari Bank Indonesia dan Otoritas Moneter Singapura.
Dengan Wallex, pihak penerima bisa berhemat menggunakan akun bank virtual di Singapura, dan Amerika Serikat, sehingga transfer dana yang dilakukan hanya akan dikenakan biaya transfer lokal saja yang notabene lebih murah.
Penerima lalu bisa memutuskan untuk mengirimkan dana tersebut ke rekening pribadi mereka untuk menghemat biaya transfer internasional. Hal ini tentunya sangat bermanfaat untuk penerima dana internasional reguler dalam jumlah banyak, seperti eksportir yang melayani pembayaran dari berbagai kanal.
“Berkat teknologi yang kami kembangkan, kami bisa mengubah proses transfer dana lintas negara menjadi lebih murah, cepat, praktis, dan mudah diakses oleh siapa saja,” tutur Andy.
Wallex telah mencatatkan nilai transaksi tahunan hingga Rp 14 triliun dan kenaikan Gross Transaction Volume sebesar 20 persen setiap bulan.
Saat ini, Wallex tengah fokus untuk melakukan ekspansi agresif ke pasar-pasar potensial lain dan mengembangkan tim eksekutif yang kuat dalam industri perbankan dan keuangan.
Salah satu tren yang berkembang saat ini adalah pertumbuhan transaksi intra-regional di dalam wilayah Asia.
Berpartisipasi dalam tren ini, Indonesia berhasil membukukan nilai ekspor sebesar Rp 2.541 triliun pada 2018, naik 6,65 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Di Indonesia, Wallex telah melayani berbagai pelanggan ternama di industri pariwisata, manufaktur, retail, dan e-commerce untuk memfasilitasi kegiatan pembayaran luar negeri.
Share: