
Ilustrasi | Foto: freepik.com
Ilustrasi | Foto: freepik.com
Cyberthreat.id – Biro Investigasi Federal Amerika Serikat (FBI) mengeluarkan pengumuman khusus kepada para pelancong (travellers) di musim liburaan Natal dan Tahun Baru.
Dalam pengumumannya, FBI meminta agar para traveller tak menggunakan akses jaringan nirkabel (wi-fi) gratis di publik, seperti restoran, hotel, bandara, atau lainnya. Alasannya, menghindari serangan siber dalam bentuk apa pun.
Imbauan FBI memang terkesan “jadul”, tapi memang harus diulang-ulang agar publik sadar akan ancaman siber setiap waktu.
"Jangan biarkan ponsel, komputer, tablet, atau perangkat lain terhubung otomatis ke jaringan nirkabel gratis saat Anda jauh dari rumah," kata FBI seperti dikutip dari ZDNet, Rabu (18 Desember 2019).
"Ini (koneksi ke wi-fi) adalah undangan terbuka bagi pelaku jahat untuk mengakses perangkat Anda. Mereka kemudian dapat memuat malware, mencuri kata sandi dan PIN Anda, atau bahkan mengambil kendali jarak jauh dari kontak dan kamera Anda," kata FBI.
FBI juga memahami bahwa pengguna tidak dapat melakukan perjalanan di seluruh dunia tanpa menggunakan jaringan wi-fi sama sekali.
Dalam kasus ini, FBI merekomendasikan agar pengguna tidak menggunakan koneksi wi-fi publik, gratis, atau tidak tepercaya untuk operasi sensitif seperti memeriksa rekening bank.
"Seorang hacker akan menyukai ID pengguna dan kata sandi Anda," kata FBI, merujuk pada fakta bahwa penyerang dapat mencegat lalu lintas di jaringan wi-fi publik.
Jika penyerang mengendalikan router wi-fi atau titik akses (penyerang bisa saja secara fisik memiliki perangkat atau mereka telah meretasnya), mereka juga dapat mencegat lalu lintas HTTPS terenkripsi. Meskipun lebih rumit, serangan ini masih dimungkinkan. Itulah alasan mengapa pengguna tidak boleh menggunakan wi-fi publik atau tidak dikenal untuk semua jenis operasi sensitif, bahkan jika koneksi tersebut melalui HTTPS.
Sebagai gantinya, FBI merekomendasikan agar para pelancong menggunakan koneksi data ponsel mereka daripada menghubungkan ponsel mereka ke jaringan wi-fi yang tidak terpercaya.
Jika ingin menghubungkan laptop, FBI mengatakan, pengguna harus membuat hotspot seluler melalui ponsel, dan biarkan laptop terhubung ke internet melalui paket data seluler ponsel.
Dan, yang tak kalah pentingnya, FBI juga merekomendasikan bahwa jika tidak bepergian, lalu ada tamu di rumah Anda, sebaiknya "mempertimbangkan pengaturan akun wi-fi terpisah untuk mereka." Ini bukan berprasangka buruk, tapi sebagai kehati-hatian.
"Dengan begitu, jika mereka menjalankan perangkat yang tidak aman di jaringan Anda, Anda dapat memisahkan kerentanan mereka dari data sensitif Anda," kata Biro.
Share: