
Ilustrasi | Foto: Freepik
Ilustrasi | Foto: Freepik
Jakarta, Cyberthreat.id- Kaspersky, perusahaan siber security, membeberkan metode serangan siber yang digunakan oleh para penyerang, dengan menggunakan teknik SEO Black Hat. Metode ini dimanfaatkan oleh para penyerang, dengan mengubah konten atau disekripsi web, lalu ditempatkan pada halaman pencarian paling atas, pada saat pengguna melakukan penarian di internet.
Malware Analyst di Kaspersky, Oleg Kupreev mengatakan, mesin pencari adalah teknologi hebat yang secara dramatis telah mengubah pengalaman pengguna dalam mengakses informasi. Namun, permintaan pencarian populer sering disalahgunakan oleh pelaku kejahatan siber.
“Situs web semacam itu dapat ditemukan di tempat ketiga atau keempat dalam daftar hasil pencarian. Metode ini masih digunakan secara aktif oleh pelaku kejahatan siber, meskipun efisiensinya telah berkurang berkat banyak mesin pencari yang berjuang melawan kegiatan SEO black-hat tersebut dan upaya mereka dalam melindungi pengguna dari konten berbahaya,” kata Oleg melalui siaran pers, Jumat, (13 Desember 2019).
Setiap tahun, tren yang digandrungi masyarakat akan selalu mengalami perubahan, mulai dari tokoh yang menginspirasi, selebritis, topik, hingga berita menarik lainnya. Untuk mendalami apa yang sedang menjadi topik terkini, beberapa dari kita mungkin akan terjun langsung ke internet dan mencari informasi lebih jauh di mesin pencari (search engine).
Bahkan di Indonesia sendiri, tokoh masyarakat dan fenomena kekinian tidak lepas dari beberapa pencarian yang paling digemari.
“Seiring dengan ini, Kaspersky sebagai perusahaan keamanan siber yang ingin menerapkan perubahan dari pola keamanan siber menjadi kekebalan siber (cyber security to cyber immunity) kepada masyarakat luas, ingin memberikan himbauan dan mengingatkan para pengguna bahwa pencarian web harus tetap dilakukan dengan hati-hati setiap saat dimanapun Anda berada,” ujar Oleg.
Laporan Kaspersky tentang serangan siber pada pengguna situs web konten dewasa menunjukkan lebih dari satu juta pengguna telah dicegah oleh produk Kaspersky dari upaya infeksi malware dari top 100 situs porno tingkat atas di 2017, dengan 658.930 pengguna terinfeksi pada 2018.
“Agar tetap aman saat melakukan pencarian di web, kami sarankan Anda menggunakan solusi keamanan tepercaya dan menghindari untuk mengklik situs web yang mencurigakan dan tidak dikenal melalui mesin pencari,” ungkap Oleg.
Share: