IND | ENG
GCR: Adopsi IoT di Indonesia Belum Masif

Tony Tsao, Chairman GCR | Foto : Cyberhreat.id/Eman Sulaeman

GCR: Adopsi IoT di Indonesia Belum Masif
Eman Sulaeman Diposting : Jumat, 06 Desember 2019 - 17:45 WIB

Jakarta,Cyberthreat.id-Global Channel Resources (GCR), perusahaan IT berbasis E-commerce dengan focus B2B (Business to Bussines) yang bergerak di sektor teknologi Internet of Things (IoT) mengungkapkan, potensi pasar IoT di Indonesia sangat besar ke depannya.

Hal ini dapat dilihat dari berbagai kebutuhan lintas sektor industri, seperti sektor manufaktur, sektor logistik, smart city, maupun smart home yang belum mengadopsi secara masif. Tingkat adopsi yang belum masif tersebut, disebabkan karena, berbagai industri tersebut masih mencari bentuk yang tepat untuk diimplementasikan.

“Oleh karena itu, kami terus melakukan edukasi, melakukan pendekatan lintas sektor, Kementerian, Lembaga maupun asosiasi untuk menawarkan solusi yang dapat kami berikan untuk membantu meningkatkan efektifitas maupun bisnis perusahaan maupun pemerintah,” kata Tony Tsao, Chairman GCR di Jakarta, Jumat, (6 Desember 2019).

Menurut Tony, saat ini pihaknya terus melakukan edukasi dengan melakukan roadshow ke kampus maupun sekolah, serta melakukan uji coba penerapan teknologi IoT dengan berbagai partner di Indonesia. Hal itu bertujuan, supaya masyarakat Indonesia memahami dan memaksimalkan potensi yang ada demi mendorong efektifitas bisnis.

“Kami roadshow ke kampus dan sekolah melakukan edukasi. Selain itu, kami juga lakukan uji coba dengan berbagai partner di Indonesia. Misalnya kami uji coba di sektor retail, dengan solusi smart retail, dan lainnya. Kebutuhan itu ada, tinggal bagaimana kita memaksimalkan potensi yang ada,” ujar Tony.

Sementara, Country Manager GCR Indonesia Andi Tanudiredja menambahkan, saat ini adopsi teknologi IoT belum masif, karena masih mencari bentuk yang tepat.

Tetapi, dia memastikan ke depannya, adopsi teknologi IoT akan bertumbuh, seiring dengan perkembangan teknologi, dan bergabai kebutuhan yang terus berubah.

Namun, menurut dia, saat ini, terdapat berbagai kendala penerapan teknologi IoT, diantaranya, Sumber Daya Manusia (SDM), permodalan, infrastruktur, dan regulasi.

Dari sisi SDM, kata dia, Indonesia tidak pernah kekurangan SDM yang handal. Tinggal bagaiamana SDM tersebut dimaksimalkan dengan berbagai pelatihan dan edukasi.

 “Kebutuhan sudah ada, tetapi kebutuhan untuk customize, kita butuh SDM. Karena, IoT itu bukan soal sensor saja, tetapi bagaimana aplikasi atau software yang dapat kita kembangkan, lalu customize,” jelas Andi.

#smartcity   #GCR   #solusikotacerdas   #IoT   #impelementasi   #bigdata   #software   #sensoriot

Share:




BACA JUGA
Menteri Budi Arie: Penerapan IoT Tingkatkan Efisiensi Smart City
Optimalkan Layanan Publik, Kominfo Dorong Pemda Implementasikan Smart City
Lewat Inisiatif Smart City, Kominfo Kembangkan Potensi Digitalisasi Daerah 
Cetak Kota Cerdas, Menteri Budi Arie: Sejak 2017 Kominfo Dampingi 251 Kabupaten dan Kota 
Percepatan Indonesia Jadi Hub Regional Big Data se-Asia