IND | ENG
Buron AS dan Inggris, Hacker Rusia Ini Dihargai US$ 5 Juta

Ilustrasi | Foto: freepik.com

Buron AS dan Inggris, Hacker Rusia Ini Dihargai US$ 5 Juta
Oktarina Paramitha Sandy Diposting : Jumat, 06 Desember 2019 - 16:49 WIB

Cyberthreat.id – Kepolisian Amerika Serikat dan Inggris mengajukan gugatan hukum atas dua warga Rusia dan menuduh mereka terlibat dalam kejahatan siber sejak 2011.

Mereka adalah Maksim Yakubets (32) dan Igor Turashev (37). Keduanya dituding sebagai pelaku penting grup peretas Rusia bernama “Evil Corp” dan mengakibatkan kerugian lebih dari US$ 100 juta dari ratusan bank dan lembaga keuangan di sekitar 40 negara, demikian tulis VOA Indonesia, Jumat (6 Desember 2019).

Yakubets, diyakini menjadi pemimpin kelompok peretas, sedangkan Turashev diyakini sebagai salah satu administrator utama dari kelompok tersebut.

Yakubets dan Turashev digugat di Distrik Barat Pennsylvania atas upaya persekongkolan, peretasan komputer, penipuan lewat internet, dan penipuan bank yang berkaitan dengan penyebaran malware “Bugat” atau “Dridex” untuk mencuri kredensial bank dan informasi personal lain.

Yakubets, menggunakan nama daring “aqua,” juga digugat di London atas keterlibatannya dalam aksinya sejak 2009 menyebarluaskan gangguan komputer menggunakan malware “Zeus” dan mencuri jutaan dolar dari bank di Amerika serta lokasi lainnya. Malware Zeus diyakini  berkaitan dengan pencurian sekitar US$ 70 juta, yang terjadi ini pada bulan Maret 2019.


Dari kiri: Kirill Slobodskoy, Maksim Yakubets, Dimitriy Slobodskoy, Artem Yakubets. | Foto: National Crime Agency Inggris


Gugatan tersebut diumumkan oleh Departemen Keuangan AS. Kedua orang itu hingga kini masih buron. Departemen Luar Negeri AS juga memberikan hadiah US$ 5 juta (sekitar Rp 70 miliar) bagi siapa pun yang memiliki informasi untuk menangkap dan membawa Yakubets ke pangadilan.

Sebelumnya, dalam laporan Sky News, Kamis (5 Desember 2019), keduanya juga dituding berhubungan dengan intelijen Rusia untuk mencuri dokumen rahasia pemerintah, kata sumber Sky News di Departemen Keuangan AS

Sanksi yang diajukan Departemen Keuangan AS menargetkan 17 orang dan tujuh entitas terkait dengan Evil Corp, termasuk operator dunia maya inti, beberapa bisnis yang terkait dengan anggota grup peretas, dan organisasi keuangan yang digunakan oleh grup peretas.

Yakubets dituduh memberikan bantuan langsung kepada pemerintah Rusia dengan bekerja untuk FSB—layanan keamanan federal Rusia—untuk memperoleh dokumen rahasia untuk badan intelijen guna melakukan operasi cyber lainnya.


Maksim Yakubets (32) dan Igor Turashev (37) | Foto: FBI


Anggota inti  dari kelompok penjahat siber ini, menurut Depkeu AS, ialah Dmitriy Smirnov, Artem Yakubets, Ivan Tuchkov, Andrey Plotnitskiy, Dmitriy Slobodskoy, dan Kirill Slobodskoy.

Kehidupan mewah yang dijalani oleh para penjahat cyber ini juga diungkap oleh National Crime Agency (NCA) di Inggris.

Direktur Operasi Pusat Keamanan Siber Nasional Inggris, Paul Chichester, mengatakan, pihaknya bertahun-tahun melakukan penyelidikan atas kasus geng Yakubets.

"Dridex telah menargetkan korban di Inggris sejak sekitar 2014, mencuri dari organisasi besar, UKM dan masyarakat umum,” kata Chichester.

“Malware adalah ancaman dunia maya yang berkelanjutan, tetapi kita semua dapat mengurangi risiko menjadi korban penjahat dunia maya dengan memastikan perangkat kita ditambal, anti-virus dihidupkan dan dimutakhirkan, serta file-file dicadangkan.”

Redaktur: Andi Nugroho

#amerikaserikat   #inggris   #malware   #peretas   #hacker   #kejahatansiber   #ancamansiber   #keamanansiber   #serangansiber   #malwarebugat   #malwaredridex   #zeus

Share:




BACA JUGA
Seni Menjaga Identitas Non-Manusia
Awas, Serangan Phishing Baru Kirimkan Keylogger yang Disamarkan sebagai Bank Payment Notice
Malware Manfaatkan Plugin WordPress Popup Builder untuk Menginfeksi 3.900+ Situs
CHAVECLOAK, Trojan Perbankan Terbaru
Microsoft Ungkap Aktivitas Peretas Rusia Midnight Blizzard