
Ilustrasi | Foto: freepik.com
Ilustrasi | Foto: freepik.com
Cyberthreat.id – Kementerian Pertahanan Australia mengalokasikan dana sebesar US$ 4,5 juta (setara Rp 63-an miliar) untuk proyek pertahanan keamanan siber.
Kemhan Australia membuka tender tersebut bagi perusahaan teknologi dan akademisi untuk merancang masa depan keamanan siber Australia.
Perwakilan industri, universitas, dan lembaga penelitian lain diharapkan bisa berkolaborasi dalam penelitian dan menciptakan sistem pertahanan yang baru dalam periode tiga tahun.
Secara khusus, Kemhan Australia membuka proyek itu mencakup kategori: kecerdasan buatan siber dan otonomi, sumber daya manusia, sistem yang dapat dipercaya dan tangguh, kesadaran situasional, dan ancaman tindakan balasan dan efek.
Pihak ketiga yang terpilih dalam tender proyek itu akan menjalani kontrak perjanjian baik dengan Defence Science and Technology (DST) maupun Data61 dari CSIRO.
Tujuan dari tender tersebut, “untuk memahami potensi teknologi dunia maya, menciptakan sistem prototipe, dan menunjukkan aplikasi praktis sistem terkait dengan masalah pertahanan," ujar Kemhan Australia dalam dokumen tender.
Kemhan Australia mengungkapkan para calon perusahaan yang ikut tender diberi waktu hingga 16 Februari 2020 untuk mengajukan proposal.
Share: