IND | ENG
ATSI: Peluang  Bisnis 5G Capai Rp 27 T Per Tahun

Ririek Adriansyah, Ketua Umum ATSI | Foto : Eman Sulaeman/Cyberthreat.id

ATSI: Peluang Bisnis 5G Capai Rp 27 T Per Tahun
Eman Sulaeman Diposting : Rabu, 27 November 2019 - 18:30 WIB

Jakarta,Cyberthreat.id- Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI) memprediksi, layanan 5G di Indonesia baru akan dimulai pada 2022.

Saat ini operator telekomunikasi di Indonesia juga terus melakukan ujicoba teknologi 5G untuk mematangkan persiapan menggelar layanan tersebut di masa mendatang.

Ketua Umum ATSI, Ririek Adriansyah mengatakan, implementasi 5G membuka peluang bisnis baru bagi operator seluler di berbagai sektor industri vertikal. Indonesia sendiri diprediksi memiliki potensi terbesar di ASEAN mencapai Rp 27 triliun per tahun.

“5G akan berpotensi meningkatkan revenue operator seluler dari monetisasi berbagai industri vertikal. Indonesia diprediksi memiliki valuasi 5G terbesar di antara negar-negara ASEAN, dan peluang terbesar berasal dari layanan Business to Business (B2B), diikuti layanan mobile broadband dan fixed wireless access,” kata Ririek saat konferensi pers Embarking 5G: A Persuit to Digital Destiny di Jakarta, Rabu (27 November 2019).

Ririek menambahkan, 5G menawarkan banyak aplikasi baru dengan spesifikasi yang lebih tinggi dan resolusi layanan yang jauh lebih baik dan tidak dimiliki oleh teknologi sebelumnya (4G), sehingga membuka peluang bisnis baru bagi operator seluler, penyedia aplikasi, penyedia platform, dan pelaku usaha lainnya serta dapat mendukung industri 4.0.

Namun, menurut Ririek, implementasi 5G saat ini menghadapi sejumlah tantangan yang harus dijawab, antara lain terkait spektrum frekuensi, infrastruktur, layanan, dan juga regulatory charge.

Terkait spektrum frekuensi, rekomendasi ATSI adalah aloksi spektrum 2.6 GHz dan 3.5 GHz untuk memberikan benefit ke negara lebih besar, serta layanan yang lebih optimal dari sisi coverage dan kapasitas.

"Sinkronisasi regulasi pusat dan daerah untuk mendorong percepatan pembangunan 5G juga sangat penting dalam menjawab tantangan infrastruktur. Perlu adanya regulasi daerah yang mendukung pembangunan 5G seperti fiber optic dan tower," jelas Ririek.

 

 

#Atsi   #5g   #kominfo   #potensipasar5g   #bisnismodel5g   #operatortelekomunikasi

Share:




BACA JUGA
Luncurkan Markas Aceh, Wamen Nezar Dorong Lahirnya Start Up Digital Baru
Wujudkan Visi Indonesia Digital 2045, Pemerintah Dorong Riset Ekonomi Digital
Ekonomi Digital Ciptakan 3,7 Juta Pekerjaan Tambahan pada 2025
Menkominfo Tantang Media Adopsi Perkembangan Teknologi
INA Digital Mudahkan Masyarakat Akses Layanan Publik dalam Satu Aplikasi