IND | ENG
Ketika Tikus-tikus Kota Padamkan Internet Estonia

Ilustrasi | Foto: Shutterstock/Gallinago_media

Ketika Tikus-tikus Kota Padamkan Internet Estonia
Andi Nugroho Diposting : Rabu, 27 November 2019 - 12:54 WIB

Cyberthreat.id –  Tikus-tikus di kota Tallin, ibu kota negara Estonia, tampaknya memiliki menu baru “yang lebih lezat”.

Sialnya, tikus-tikus kota yang hidup di bawah tanah di jalur kabel serat optik membuat geger layanan online pemerintah setempat pada Rabu (20 November 2019).

Pukul 04.30 sore jaringan internet di kota itu offline. Portal www.eesti.ee pun dibuat padam dan tak bisa diakses (offline) selama lima jam.

Gara-garanya: tikus-tikus kelaparan itu menggerogoti kabel serat optik.

Keesokan harinya, via radio Estonia, Kepala Departemen Jaringan Negara Kaido Plovits mengatakan, "Tikus telah merusaknya di beberapa tempat dan kami harus mengganti puluhan meter kabel untuk memperbaiki masalah,” tutur Plovits seperti dikutip dari Infosecurity Magazines, Selasa (26 November).

Plovits mengatakan, jaringan negara memang tidak lumpuh, hanya sebagian kecil yang terkena dampak pemadaman internet.

Sementara tikus-tikus tadi “melarikan diri dengan perut kenyang”, orang-orang Estonia terdampar secara digital karena akses ke beberapa layanan digital penting yang dikelola oleh Otoritas Sistem Informasi Negara (RIA) terganggu.

Ulah makhluk pengerat dengan "makanan baru"-nya itu juga sempat menurunkan beberapa layanan digital kesehatan yang dikelola oleh Dana Asuransi Kesehatan Estonia (EHIF), termasuk layanan resep digital.

Saat kejadian itu, warga Estonia disarankan untuk menghubungi dokter mereka untuk meminta resep kertas atau mengontak Departemen Kedokteran Darurat untuk mengisi permintaan obat-obatan yang mendesak.

Situs web Eesti Loto, yang menjual tiket lotere dengan hadiah € 10.000.000 (setara Rp 155 juta) Eurojackpot, juga ditendang secara offline oleh gerombolan tikus itu. Pengoperasian kartu ID dan kartu ID seluler sayangnya tidak terganggu.

Pekerjaan perbaikan darurat segera dilakukan dan layanan RIA dan EHIF baru bisa aktif kembali pada sekitar pukul 07.30 malam. Pekerjaan perbaikan untuk seluruh kabel baru berakhir sekitar pukul 09.30 malam.

"Karena kabelnya rusak parah, kami harus segera memperbaikinya jika tidak, kerusakannya akan jauh lebih besar," kata Plovits.

Plovits mengatakan kepada surat kabar harian Postimees bahwa dalam keadaan normal, petugas RIA biasanya mengumumkan jadwal pemeliharaan darurat jauh-jauh hari sebelumnya.

Sejak kejadian itu, pemerintah Estonia saat ini memasang jaringan paralel koneksi data untuk meningkatkan pertahanan negara terhadap serangan siber dan juga, tampaknya, tikus lapar.

Negara kecil Eropa itu mengalami serangan siber besar-besaran pada 2007 ketika aktor-aktor ancaman siber dari Rusia bereaksi atas pemindahan patung tentara Tentara Merah dari pusat Tallinn ke sebuah kuburan militer.

#tikus   #kabelseratoptik   #estonia   #internet   #layanandigital   #serangansiber   #ancamansiber   #keamanansiber

Share:




BACA JUGA
Seni Menjaga Identitas Non-Manusia
Indonesia Dorong Terapkan Tata Kelola AI yang Adil dan Inklusif
SiCat: Inovasi Alat Keamanan Siber Open Source untuk Perlindungan Optimal
BSSN Selenggarakan Workshop Tanggap Insiden Siber Sektor Keuangan, Perdagangan dan Pariwisata
Survei APJII, Pengguna Internet Indonesia 2024 Mencapai 221,5 Juta Jiwa