IND | ENG
Indonesia Sudah Bicara Data Terintegrasi

Peluncuran Anjungan Dukcapil Mandiri (ADM) di Jakarta, Senin (25 November 2019)

Indonesia Sudah Bicara Data Terintegrasi
Arif Rahman Diposting : Selasa, 26 November 2019 - 08:58 WIB

Cyberthreat.id - Dirjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kemendagri, Prof. Zudan Arif Fakrulloh, menjelaskan transformasi Dukcapil dari dokumen kependudukan menjadi data kependudukan. Hingga saat ini, kata dia, telah ada 1.256 Lembaga yang bekerja untuk mengakses verifikasi data, sementara 727 Kementerian/Lembaga dan berbagai instansi Pusat maupun Daerah telah rutin mengakses data tersebut setiap harinya.

"Maka Dukcapil kita bertransformasi dari dokumen kependudukan menuju data kependudukan, dari dokumen kemudian kita melahirkan data, inilah yang terus dimanfaatkan oleh berbagai lembaga," kata  Prof Zudan saat Rakornas Dukcapil di Jakarta, Senin (25 November 2019).

Ia menuturkan, pasca di launchingnya Dukcapil Go Digital pada Februari 2019, data-data tersebut telah dimanfaatkan oleh seluruh instansi. Menurut Zudan, Pemerintah telah berupaya menguatkan bagaimana big data itu dimanfaatkan oleh seluruh instansi.

Rakornas dibarengi dengan peluncuran Anjungan Dukcapil Mandiri (ADM). ADM merupakan revolusi layanan Adminduk yang mentransformasikan semua pikiran, perangkat, dan SDM ke dalam mesin yang mirip dengan ATM untuk mengambil uang cash.

Warga yang ingin menggunakan ADM dapat mendatangi Dinas Dukcapil terdekat untuk mendapatkan PIN dan password yang dapat digunakan untuk mencetak dokumen kependudukan yang dibutuhkan. Masyarakat juga dapat menggunakan mesin ADM tersebut selama dua tahun dengan PIN itu.

"Semangatnya adalah transformasi, memindahkan orang, memindahkan mesin, memindahkan aplikasi kedalam sebuah kotak, karena ini diawali dengan semangat Dukcapil yang sudah tidak lagi menggunakan tanda tangan basah dan cap basah," jelasnya.

Dengan tanda tangan digital, pekerjaan Kepala Dinas Dukcapil menjadi tak terbatas ruang dan waktu.

Diapresiasi Mendagri

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengapresiasi pemanfaatan data kependudukan yang dilakukan Ditjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kemendagri. Salah satu yang diapresiasi oleh Tito adalah kerjasama pemanfaatan data kependudukan (terintegrasi) yang dilakukan bersama dengan Kementerian Sosial.

"Masalah Bansos, karena ada beberapa instansi menyampaikan bahwa Bansos tidak tepat sasaran pada orang yang tidak dianggap berhak, oleh karena itu bekerjasama (Kemensos) dan juga mendapat data dari Dukcapil agar tepat sasaran," kata Tito Karnavian.

Data Dukcapil juga dimanfaatkan untuk penanganan kejahatan. Tito yang sebelumnya menjabat sebagai Kapolri menegaskan hal tersebut.

"Saya sendiri sebagai Mantan Kapolri sudah mengetahui bagaimana manfaat dari data Dukcapil dalam penanganan kejahatan," ujarnya.

Dukcapil Go Digital dan transformasi Dukcapil dari Dokumen Kependudukan menuju Data Kependudukan akan memberikan manfaat dan menghasilkan efek domino bagi masyarakat. Terlebih, digitalisasi sudah dianggap sebagai kebutuhan primer masyarakat.

"Sehingga kita melihat dengan teknologi informasi digital ini, kita sudah memiliki sistem digital untuk kependudukan, dan sistem digital ini memberikan efek domino bagi urusan lain," tegas Tito.

#Datakependudukan   #bigdata   #dukcapil   #titokarnavian   #cybersecurity   #cyberthreat   #bigdata   #Analytics   #IoT   #Cloud   #ai   #sistemelektronik   #SPBE   #egovernment   #layananpublik

Share:




BACA JUGA
Demokratisasi AI dan Privasi
Indonesia Dorong Terapkan Tata Kelola AI yang Adil dan Inklusif
Microsoft Merilis PyRIT - Alat Red Teaming untuk AI Generatif
Peningkatan Malware Raspberry Robin dengan Penyebaran Discord dan Eksploitasi Baru
Politeknik Siber dan Sandi Negara Gandeng KOICA Selenggarakan Program Cyber Security Vocational Center