
Webcam | Foto: 9to5google.com
Webcam | Foto: 9to5google.com
Cyberthreat.id – Apakah webcam bisa diretas? Tentu saja bisa. Webcam bisa dikendalikan oleh peretas (hacker) untuk dijadikan sebagai mata-mata yang mengeruk informasi pribadi korban.
Disebut webcam lantaran kamera video digital kecil yang dihubungan ke komputer melalui colokan USB atau colokan COM.
Apalagi di era barang-barang internet (internet of things/IoT) yang “menginvasi” rumah tangga, kita juga perlu waspada. Kamera yang terkoneksi ke komputer dan internet, sama halnya, kita menyediakan pintu gerbang kepada penyerang.
Pada September lalu, Avishai Efrat, hacker putih dari Wizcase, misalnya, menemukan, sekitar 15.000 webcam di beberapa negara dapat dilihat oleh siapa saja secara online dan banyak yang dapat dimanipulasi dari jarak jauh.
Seperti dilaporkan HackRead, produsen webcam yang rentan tersebut, antara lain AXIS net cameras, Cisco Linksys webcam, IP Camera Logo Server, IP WebCam, IQ Invision web camera, Mega-Pixel IP Camera, Mobotix, WebCamXP 5, dan Yawcam.
Sejumlah negara yang terdeteksi memasang produk-produk dari sembilan perusahaan itu, antara lain Argentina, Australia, Austria, Brasil, Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Pakistan, Rusia, Spanyol, Swiss, Inggris, AS, dan Vietnam.
Yang menjadi kekhawatiran adalah webcam ini tidak hanya dipakai untuk aktivitas sehari-hari di rumah, tapi juga dipergunakan bagi perusahaan, tempat ibadah, museum, area publik, tempat parkir, dan lain-lain. Potensi penyalahgunaan terhadap privasi orang bisa saja terjadi.
Bagaimana serangan terjadi?
Penyerang bisa masuk ke jaringan webcam yang ditargetkan melalui dua protokol jaringan, yaitu port forwarding dan peer-to-peer (P2P).
Menurut HackRead, dalam port forwarding, serangan melalui penggunaan teknologi universal plug and play (UPnP). Kamera yang diakses oleh port ini lantaran penyerang mengetahui alamat internet protocol (IP) eksternal.
“Jika tidak ada metode otentikasi multifaktor, siapa pun yang mengetahui alamat IP perangkat dapat mengakses rekaman dan hak istimewa lainnya tergantung pada pengaturan pabrikannya,” tulis HackRead.
Ilustrasi penyerangan webcam dengan teknik port forwarding. Foto:Wizcase
Oleh karena itu, Avast, perusahaan cybersecurity asal AS, membagikan tips berikut ini untuk melindungi webcam dari serangan peretas:
Share: