IND | ENG
Lagi, ProtonMail Diblokir Belarusia karena Ancaman Bom

ProtonMail | Foto: ProtonMail

Lagi, ProtonMail Diblokir Belarusia karena Ancaman Bom
Andi Nugroho Diposting : Selasa, 19 November 2019 - 21:04 WIB

Minsk, Cyberthreat.id – Pemerintah Belarusia memblokir akses ProtonMail, penyedia email terenkripsi, pada Jumat (15 November 2019). Pemblokiran lantaran pemerintah menerima ancaman bom dari penyerang misterius.

Ancaman-ancaman itu dikirim melalui alamat email ProtonMail dan berisi tentang bom TNT (trinitrotoluene) yang menyasar perusahaan swasta dan lembaga pemerintahan di sejumlah titik.

Target bom tersebut, termasuk lima hotel di ibu kota negara, Minsk, tiga pusat perbelanjaan (Capital, Dana Mall, dan Galileo), bandara Minsk, dan beberapa stasiun kereta api untuk beberapa pusat regional.

Lalu, ancaman itu juga menyasar kantor situs berita teknologi Onliner, kantor Grodno dari perusahaan kimia Grodno-Nitrogen, dan kantor Novopolotsk dari perusahaan keuangan Naftan.

Mendapat ancaman itu, pemerintahan Belarusia langsung meminta penyedia layanan internet (ISP) untuk memblokir akses ke alamat IP ProtonMail.

Juru bicara ProtonMail mengatakan, bahwa pemblokiran masih terjadi hingga Senin (18 November 2019). Pengguna lokal tidak dapat mengakses situs ProtonMail dna tidak dapat terhubung ke layanan ProtonVPN, kata jubir tersebut kepada ZDNet, Selasa.

ProtonMail mengatakan mereka telah menghubungi otoritas Belarusia untuk meminta lebih banyak informasi, tetapi belum menerima tanggapan.

"Sampai sekarang kami belum menerima komunikasi resmi dari pihak berwenang Belarusia atau pihak berwenang Swiss atas nama Belarusia," kata dia.

"ProtonMail mematuhi hukum Swiss dan permintaan dari otoritas Swiss untuk memblokir akun berdasarkan perintah pengadilan akan dihormati. Kadang-kadang, permintaan ini dibuat oleh otoritas Swiss atas nama otoritas asing setelah peninjauan kembali dan persetujuan," kata dia.

"Kami juga memiliki T&C [syarat dan ketentuan] untuk pengguna kami yang menguraikan apa yang kami anggap sebagai penggunaan yang tidak tepat dari layanan kami. Di mana kami memiliki bukti bahwa pengguna telah melanggar T&C ini, kami memblokir akun mereka," jubir itu menambahkan dalam emailnya.

"Mengirim ancaman bom tentu akan menjadi pelanggaran T&C kami."

Penyedia email asal Swiss tersebut juga tidak setuju dengan keputusan Belarusia untuk memblokir akses ke layanannya.

"Penjelasan pemblokiran yang diberitakan media lokal, dalam pandangan kami, tidak masuk akal," kata dia.

"Memblokir akses ke ProtonMail tidak akan mencegah penjahat siber mengirim email yang mengancam dengan menggunakan layanan email lain, dan tidak akan efektif jika para pelaku berada di luar Belarus.”

"Kemungkinan penjahat dunia maya akan dapat dengan mudah melewati blokir itu [...] dan kami mengutuk bentuk sensor internet ini."

Ini kedua kalinya tahun ini ProtonMail diblokir karena ancaman bom yang dikirim melalui platformnya. Sebelumnya, ProtonMail diblokir di Rusia pada Maret lalu.

Namun, pemblokiran oleh pemerintah Rusia berbeda dengan yang dilakukan Belarusia. Pengguna Rusia kala itu masih dapat mengakses dan mengirim email, tapi mereka tidak dapat mengirim email ke domain Rusia.

Pemblokiran tersebut juga kedua kalinya dialami ProtonMail di Belarusia. Sebelumnya, pemerintah Belarusia memblokir pada Juli lalu saat ada penyelenggaraan acara olahraga, sayangnya tak ada penjelasan soal pemblokiran itu.

#enkripsi   #protonmail   #belarusia   #swiss   #ancamanbom   #serangansiber   #ancamansiber   #keamanansiber   #email   #internet

Share:




BACA JUGA
Seni Menjaga Identitas Non-Manusia
Indonesia Dorong Terapkan Tata Kelola AI yang Adil dan Inklusif
SiCat: Inovasi Alat Keamanan Siber Open Source untuk Perlindungan Optimal
BSSN Selenggarakan Workshop Tanggap Insiden Siber Sektor Keuangan, Perdagangan dan Pariwisata
Survei APJII, Pengguna Internet Indonesia 2024 Mencapai 221,5 Juta Jiwa