
Ilustrasi data center. | Foto: techcrunch.com
Ilustrasi data center. | Foto: techcrunch.com
Jakarta, Cyberthreat.id – Pertumbuhan permintaan akan kebutuhan layanan pusat data (data center) di Indonesia terus tumbuh.
Tiap tahun, pertumbuhan rata-rata investasi pusat data sekitar 30 persen. Tingginya investasi tersebut karena Indonesia dianggap sebagai negara yang memiliki jumlah penduduk sangat besar dan menarik untuk perusahaan asing melakukan investasi.
“Pertumbuhan investasi data center di Indonesia cukup besar, dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2018 sudah mencapai US$ 600 juta, dengan rata-rata pertumbuhan 30 persen,” ujar Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Data Center Indonesia (Indonesia Data Center Provider Organization/IDPRO), Hendra Suryakusuma di Equity Tower, Jakarta, Rabu (13 November 2019).
Berita Terkait:
Hendra mengatakan, pertumbuhan industri pusat data tersebut seiring dengan menggeliatnya ekonomi digital di Indonesia. Bahkan, kata dia, diprediksi hingga 2024, pusat data di Indonesia memiliki kontribusi terhadap produk domestik bruto (PDB) sebesar US$ 12,2 miliar atau setara dengan Rp 172,2 triliun.
Oleh karenanya, Hendra berharap pemerintah bisa terus mendorong pelaku industri pusat data untuk melakukan investasi di dalam negeri sehingga akan menguntungkan bagi Indonesia.
Tak hanya itu, untuk meningkatkan penggunaan layanan pusat data, IDPRO yang saat ini berjumlah 10 organisasi, rutin melakukan sosialisasi kepada para pelaku bisnis dan juga lembaga pemerintahan untuk mengenalkan penggunaan pusat data.
“Kami saat ini giat meliterasi pentingnya menggunakan data center lokal dan berusaha untuk meyakinkan mereka,” ujar Hendra.
Berita Terkait:
IDPRO adalah suatu wadah untuk menghimpun dan mengoordinasikan seluruh potensi yang ada di industri pusat data di Indonesia. Hal ini dilakukan dalam rangka mendorong kemajuan dunia informasi dan teknologi pusat data di Indonesia. IDPRO dibentuk untuk mendukung program pemerintah terutama dalam perwujudan Indonesia sebagai “The Biggest Digital Nation in the Region”.
Hendra menyebutan pada sepanjang 2019 sudah ada tiga perusahaan pusat data baru yang beroperasi. Salah satunya adalah Amazon Web Services (AWS). AWS, kata Hendra, telah melakukan investasi sebesar Rp 14 triliun untuk jangka waktu 10 tahun. Ini adalah pusat data pertama milik AWS di Indonesia. "Mereka pasti akan bangun data center lagi, tidak hanya satu saja," tutur Hendra.
Redaktur: Andi Nugroho
Share: