IND | ENG
Soal Cryptocurrency, Bank Sentral China Kaji Anonimitas

Ilustrasi | Foto: freepik.com

Soal Cryptocurrency, Bank Sentral China Kaji Anonimitas
Andi Nugroho Diposting : Rabu, 13 November 2019 - 16:29 WIB

Beijing, Cyberthreat.id – Bank Sentral China (People’s Bank of China/PBOC) mengatakan, belum akan mengeluarkan mata uang kripto (cryptocurrency) atau mengizinkan platform perdagangan mata uang tersebut.

Pernyataan yang dikeluarkan pada Rabu (13 November 2019 tersebut, seperti diberitakan Reuters, sekaligus membantah kabar yang selama ini menyebutkan, bahwa bank sentral dalam waktu dekat menerbitkan mata uang virtual—disebut dengan proyek Pembayaran Mata Uang Elektronik Digital (DCEP) yang didukung dengan teknologi blockchain.

Yang jelas, Bank Sentral mengatakan, saat ini pihaknya masih memelajari dan menguji mata uang virtual sendiri. Belum ada jadwal yang ditetapkan terkait dengan penerbitan mata uang tersebut.

Sementara itu, Direktur Jenderal Institut Mata Uang Digtial PBOC, Mung Cangchun, mengatakan, hal yang masih dikaji saat ini menyangkut keseimbangan anonimitas jika kelak meluncurkan yuan versi digital.

“Permintaan dari masyarakat umum adalah menjaga anonimitas dengan menggunakan uang kertas atau koin,” kata dia seperti dikutip dari The Business Times.


Berita Terkait:


Di sisi lain, pihaknya ingin menggunakan “anonimitas yang dapat dikontrol” bagi orang-orang yang meminta anonimitas dalam transaksinya. Dengan begitu, pihaknya bisa mengontrol kemungkinan dari tindakan seperti pencucian uang, pendanaan terorisme, masalah pajak, perjudian online, dan aktivitas kriminal siber lainnya.

Saat berbicara di Singapore FinTech Festival, Selasa, Mung mengatakan, bank sentral tidak akan menargetkan mata uang virtual tersebut masuk pasar modal atau sebagai pusat pembiayaan perdagangan.

Pada 6 November lalu, di Hong Kong, Mung mengatakan, ada pendekatan dua tingkat yang akan diadopsi oleh bank sentral. Pertama-tama, bank sentral akan mengeluarkan mata uang virtual ke bank-bank komersial dan lembaga-lembaga lainnya. Selanjtunya, bank-bank atau lembaga-lembaga yang ditujuk akan mendistribusikan ke masyarakat umum.

Karena DCEO dirancang untuk menggantikan koin dan uang kertas, kata Mung, pemegang mata uang digital tidak akan menerima pembayaran bunga. Artinya, tidak akan ada implikasi untuk inflasi atau kebijakan moneter, Mu menjelaskan.

“Meski proyek itu memiliki beberapa kesamaan dengan Libra Facebook, pemerintah tampaknya masih bisa lebih dekat mengawasi aliran uang,” tulis Reuters.


Berita Terkait:


Menurut paten yang didaftarkan oleh PBOC, skema mata uang virtual China seperti ini: konsumen dan pebisnis akan mengunduh dompet digital di ponsel pintar. Selanjutnya, memasukkan uang kas dari rekening mereka melalui bank komersial. Mereka tinggal melakukan transaksi dengan siapa pun yang memiliki dompet digital.

Di tengah isu cryptocurrency yang dinilai bisa mengganggu stabilitas keuangan, PBOC termasuk bank sentral yang pertama mengeluarkan wacana ingin membuat mata uang virtual sendiri.

Sejumlah negara di Eropa dan Asia, termasuk Australia dan Amerika Serikat, meresahkan soal cryptocurrency, apalagi sejak Facebook berencana mengeluarkan mata uang virtualnya, Libra.

AS telah meminta para sekutunya untuk mewanti-wanti soal Libra karena bisa mengancam keuangan. Namun, Libra membantah bahwa proyek yang dikeluarkan pertengahan tahun depan itu tidak seperti halnya Bitcoin dan lainnya.

Pada Juli lalu, Kepala Proyek Kriptokurensi Facebook, David Marcus, mengatakan, sejak awal Libra bukanlah mata uang, tapi sebagai alat pembayaran.

"Orang tidak akan membelinya untuk memegang seperti saham atau obligasi atau meningkatkan nilainya," kata Marcus.

"Sebaliknya, Libra seperti uang tunai. Orang-orang akan menggunakannya untuk mengirim uang kepada anggota keluarga di negara lain, misalnya, atau untuk melakukan pembelian.”

Marcus juga menjamin keamanan para pengunanya. Nantinya, akun pelanggan Calibra dan informasi keuangannya pun tidak akan terintegrasi ke Facebook Inc. Data-data tersebut, kata dia, tidak dapat digunakan untuk penargetan iklan.

"Tujuan kami adalah menciptakan utilitas dan adopsi, memungkinkan orang di seluruh dunia, terutama yang tidak memiliki rekening untuk mengambil bagian dalam ekosistem keuangan," kata dia.

#china   #banksentralchina   #cryptocurrency   #poeplesofbankchina   #matauangkripto   #libra   #facebook

Share:




BACA JUGA
Peretas China Beroperasi Tanpa Terdeteksi di Infrastruktur Kritis AS selama Setengah Dekade
Indonesia Tingkatkan Kolaborasi Pemanfaatan AI dengan China
Malware Docker Terbaru, Mencuri CPU untuk Crypto & Mendorong Lalu Lintas Situs Web Palsu
Meta Luncurkan Enkripsi End-to-End Default untuk Chats dan Calls di Messenger
Konni Gunakan Dokumen Microsoft Word Berbahasa Rusia untuk Kirim Malware