
Ilustrasi | Trialworks
Ilustrasi | Trialworks
Cyberthreat.id - Perusahaan software penyedia konten hukum, TrialWorks, mendapat serangan Ransomware yang mengakibatkan kerugian bagi sejumlah firma hukum dan pengacara. Tidak disebutkan jumlah firma yang terdampak, tetapi menurut Miami Herald sekitar 5 persen pelanggan TrialWorks mengalami masalah.
TrialWorks, yang menyebut dirinya sebagai legal case management software, dikabarkan telah membayar tebusan ransomware sebagai upaya untuk mendekripsi sistem software manajemen kasus yang terinfeksi.
Trialworks juga berusaha memperbaiki file yang rusak meskipun usaha ini tampaknya mustahil. Menurut Bleeping Computer, serangan terjadi awal Oktober 2019 hingga pertengahan bulan.
Sebuah firma hukum dikabarkan tidak dapat mengakses dokumen kasus hukum dari TrialWorks sejak 11 Oktober sehingga merugikan bagi pengguna yang mayoritas adalah pengacara dan firma hukum hingga mahasiswa.
"TrialWorks telah menyewa perusahaan konsultan cybersecurity untuk membantu pemulihan bisnis," demikian kutipan yang dilansir MSSP Alert yang juga dikutip Miami Herald, Minggu (28 Oktober 2019).
Meski telah menyewa konsultan cybersecurity, tidak disebutkan apakah firma yang terdampak telah mengambil langkah yang tepat dalam mengatasi serangan siber (cyber attack).
Apakah perusahaan secara proaktif mempekerjakan penyedia layanan keamanan terkelola (managed security services provider/MSSP) untuk mitigasi risiko, perlindungan data dan layanan kesinambungan bisnis.
Blog TrialWorks, website, maupun situs rekanan perusahaan tidak secara khusus menyebutkan masalah Ransomware ini. Gelombang serangan Ransomware dalam beberapa bulan terakhir berusaha memperluas serangan dari sistem lokal ke aplikasi bisnis berbasis cloud dan di-host.
Di antara korbannya adalah Insynq, penyedia layanan cloud (CSP) dan host penyedia Quickbooks yang mengalami serangan ransomware pada Juli 2019.
Pada Kamis 24 Oktober 2019, sebuah firma hukum di Florida dipaksa meminta lebih banyak waktu untuk memenuhi batas waktu pengajuan dalam sebuah kasus di pengadilan federal. Penyebab utamanya karena tidak dapat mengakses dokumen elektronik yang disimpan dengan TrialWorks.
“Mereka (Ransomware) membuat kami dalam kegelapan. Ini benar-benar membuat kami frustrasi," kata seorang pengacara.
Share: