Cyberthreat.id - Jembatan Holtekamp yang diresmikan Presiden Joko Widodo pada Sabtu 26 Oktober 2019 diharapkan dapat mendorong perekonomian masyarakat Kota Jayapura dan sekitarnya.

Jembatan yang membentang sepanjang 732 meter di atas perairan Teluk Youtefa itu akan menjadi penghubung masyarakat di ibu kota Provinsi Papua sehingga kehidupan semakin dinamis dan berkualitas.

Kepala Pusat Penerangan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Bahtiar Badaruddin, mengatakan infrastruktur fisik Jembatan Holtekamp telah dilengkapi dengan konektivitas internet.

Saat dihubungi pada Sabtu (26 Oktober 2019), Bahtiar tidak merinci lebih lanjut namun koneksi internet dipastikan sudah aman dan lancar.

Setidaknya Jembatan Holtekamp termasuk dalam konsep Tol Langit di Palapa Ring Timur menjangkau 51 kab/kota yang melalui 4 provinsi, yaitu Nusa Tenggara Timur (NTT), Maluku, Papua, dan Papua Barat, terdiri dari 35 kab/kota layanan dan 16 kab/kota interkoneksi.

"Sudah ada (koneksi)," kata Bahtiar dalam pesan singkatnya.

Jembatan Holtekamp mempercepat waktu tempuh dari Jayapura ke Muara Tami dan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Skouw.

Mendagri Tito Karnavian saat melakukan peninjauan menyatakan kehadiran Jembatan Holtekamp sebagai penanda kemajuan pembangunan di Papua.

Tito ditemani Gubernur Papua Lukas Enembe, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, Plt Kapolri Komjen Ari Dono Sukmanto, Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Letjen (Purn) Hinsa Siburian dan sejumlah pejabat lainnya.

"Jembatan ini luas, mudah-mudahan jadi kebanggaan masyarakat Papua," kata Tito Karnavian.