
Direktur Ditipidsiber Bareskrim Polri Brigjen Pol. Albertus Rachmad Wibowo di acara "Peluncuran Website Patrolisiber.id" di Jakarta, Rabu (14 Agustus 2019) | Foto: Faisal Hafis
Direktur Ditipidsiber Bareskrim Polri Brigjen Pol. Albertus Rachmad Wibowo di acara "Peluncuran Website Patrolisiber.id" di Jakarta, Rabu (14 Agustus 2019) | Foto: Faisal Hafis
Cyberthreat.id - Laman Patroli Siber milik Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Polri mencatat jumlah laporan penipuan online meningkat drastis hanya dalam dua bulan sejak website resmi di launching 14 Agustus 2019.
Jumlah peningkatan laporan fantastis yakni lebih dari 500 persen. Cyberthreat.id mencatat jumlah laporan penipuan online sekitar 1.243 ketika website dilaunching. Kini, saat website Patroli Siber diakses pada Kamis 24 Oktober 2018, jumlah itu meningkat menjadi 7.518 laporan.
Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri Brigjen Pol Albertus Rachmad Wibowo mengatakan laporan yang ada di website Patroli Siber terintegrasi lewat kerja sama dan kolaborasi dengan berbagai pihak.
Dari internal Polri, Dittipidsiber bekerja sama dengan Divhumas, Baintelkam, Densus 88 yang semuanya terkait pemanfaatan dunia internet untuk melakukan kejahatan atau dikenal dengan computer crime atau computer related crime.
Di eksternal, Dittipidsiber menjalin sinergi dengan berbagai sektor seperti Perbankan, Internet Service Provider (ISP), Pemerintah, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Kementerian Kominfo dan pihak lainnya.
Laman Patroli Siber, kata dia, sangat memerlukan input dan masukan dari masyarakat, terutama segala indikasi yang berhubungan dengan kejahatan siber.
"Website ini adalah alat kampanye dalam melawan kejahatan siber. Kami perlu masukan dari banyak pihak terutama akademisi, dosen praktisi dan tentu saja masyarakat," kata Brigjen Rachmad beberapa waktu lalu.
Laporan kejahatan terbanyak selanjutnya adalah penyebaran konten provokatif sebanyak 5.779 laporan. Jumlah itu meningkat dari angka 1.136 pada 14 Agustus 2019. Laporan pornografi juga meningkat menjadi 934 dari 198 laporan hanya dalam waktu dua bulan.
Kejahatan lain seperti pengancaman, penistaan agama, pemalsuan surat/dokumen hingga pornografi anak juga mengalami peningkatan yang rata-rata 500 persen. Jumlah totalnya mencapai 16.318 laporan.
Dittipidsiber sudah mengantisipasi bahwa laporan ini akan terus meningkat seiring dengan dibukanya peran serta masyarakat seluas-luasnya yang diminta aktif melapor ketika terjadi kejahatan.
Berikut data jumlah pelaporan di website Dittipidsiber Bareskrim Polri periode 14 Agustus - 24 Oktober 2019:
1. Penipuan online - 7.518 laporan
2. Penyebaran konten provokatif - 5.779 laporan
3. Pornografi - 934 laporan
4. Akses ilegal - 823 laporan
5. Perjudian - 116 laporan
6. Pemerasan - 191 laporan
7. Pencurian data/identitas - 301 laporan
8. Peretasan sistem/Hacking - 204 laporan
9. Intersepsi ilegal - 37 laporan
10. Deface situs - 81 laporan
11. Gangguan sistem - 126 laporan
12. Manipulasi data - 208 laporan
Share: