
Ilustrasi TechCrunch
Ilustrasi TechCrunch
Cyberthreat.id - Pemilik Mercedes-Benz mengakui aplikasi yang mereka gunakan cacat atau mengalami kesalahan. Aplikasi biasa digunakan untuk mencari, membuka kunci, dan menyalakan mobil dari jarak jauh, ternyata menampilkan informasi akun dari kendaraan orang lain.
Dilansir TechCrunch, beberapa orang pengguna mobil asal Jerman itu mengatakan cacat aplikasi membuat mereka bisa menarik informasi dari akun lain. Informasi penting seperti aktivitas mobil terbaru, nomor telepon dan data-data terlihat dengan jelas.
Celah keamanan ini diketahui pada Jumat (18 Oktober 2019) malam hari, hingga akhirnya aplikasi offline dengan pemberitahuan sedang dalam "pemeliharaan situs" beberapa jam kemudian.
Kendaraan modern sekarang memiliki aplikasi yang terhubung dengan ponsel. Aplikasi ini terhubung langsung ke mobil Anda dan memungkinkan Anda untuk menemukannya, melacaknya, mengunci atau membuka kunci mobil dari jarak jauh.
Mobil terkoneksi dengan internet dan terhubung ke aplikasi. Itu akan memunculkan celah keamanan. Seorang pemilik mobil di Seattle mengatakan kepada TechCrunch bahwa aplikasi mereka memang bisa menarik informasi dari akun lain.
Seorang menyatakan pengguna lain turut merasakan, bahwa mobil yang sama ternyata memiliki data orang lain di aplikasi yang digunakan, meskipun setiap detail akunnya berbeda-beda. Cuplikan layar aplikasi Mercedes-Benz menunjukkan kendaraan orang lain, dan data yang terbuka adalah milik mobil lain.
Pemilik mobil yang diwawancarai TechCrunch mengatakan aktivitas terbaru mobil, termasuk lokasi di mana mobil itu baru saja dikunjungi tersedia datanya, tetapi mereka tidak dapat melacak lokasi dan waktu sebenarnya menggunakan fitur aplikasi.
Ketika si pemilik mobil menghubungi Mercedes-Benz, seorang perwakilan customer service menyarankan untuk "menghapus aplikasi" sampai diperbaiki. Pemilik mobil lainnya mengatakan saat membuka aplikasi tiba-tiba menemukan profil orang lain.
"Saya menghubungi orang tersebut. Saya bisa melihat mobil itu di Los Angeles, di mana dia berada, dan dia sebenarnya ada di sana," kata orang tersebut.
Dia mengatakan bahwa dia tidak yakin apakah aplikasi telah mengekspos informasi pribadinya kepada pelanggan lain. Pelanggan lainnya melaporkan fitur tidak berfungsi sepeti starter hingga pelacakan mobil.
Seorang juru bicara Daimler, perusahaan induk Mercedes-Benz, tidak menanggapi saat dihubungi TechCrunch. Google Play menyatakan lebih dari 100 ribu pengguna telah menginstal aplikasi.
Share: