IND | ENG
Awas, Apple Juga Kirim Data ke Tencent

Ilustrasi Apple

Awas, Apple Juga Kirim Data ke Tencent
Arif Rahman Diposting : Rabu, 16 Oktober 2019 - 09:50 WIB

Cyberthreat.id - Tahukah Anda ternyata Apple mengirim data penelusuran web iOS dari penggunanya ke perusahaan raksasa internet asal China, Tencent. Banyak orang tidak mengetahui ini, tapi faktanya kabar ini diberitakan sejumlah media sehingga muncul pertanyaan apakah perusahaan teknologi itu menghargai privasi konsumen. 

Akhir pekan lalu terungkap secara luas, Apple mulai dari iOS 12.2 secara diam-diam mengintegrasikan layanan Tencent Safe Browsing untuk menghidupkan fitur Fraudulent Website Warning atau semacam peringatan terhadap website palsu dalam browser web Safari untuk iOS dan macOS.

Sama seperti fitur "Penjelajahan Aman" di Chrome dan Mozilla Firefox, fitur Fraudulent Website Warning dirancang untuk melindungi pengguna dari berbagai ancaman. Salah satu mekanismenya termasuk dengan memeriksa setiap website yang dikunjungi dimana daftar diperbarui secara berkala.

Sampai iOS 12.2, Apple sebenarnya masih mengandalkan database "website daftar hitam" yang disediakan Google. Padahal fitur milik Google ini jelas-jelas memiliki kelemahan privasi, yaitu, Google dapat mengetahui situs web apa yang Anda kunjungi sekaligus mencatat alamat IP pengguna.

Sekarang Tencent melakukan hal serupa dengan Apple yang disebut memberikan "hak istimewa" kepada raksasa teknologi asal China tersebut.

Untuk diketahui Tencent menaungi WeChat yang nilai valuasinya mengalahkan Facebook. Tencent juga memiliki kerajaan game di dunia yang nilainya luar biasa besar seperti MoBa Mobile Arena, Blizzard hingga Riot Games.

Tencent, menurut sebuah artikel The Hacker News, bukanlah perusahaan yang jahat, tapi karena perusahaan ini memiliki hubungan dekat dengan pemerintah China, maka kebijakan privasi dipertanyakan terlebih Negeri Tirai Bambu melakukan sensor ketat lewat Great Firewall.

Pertanyaan selanjutnya apakah Apple berbagi data pengguna non-China dalam menjelajahi data bersama Tencent?

Untuk jawaban ini masih belum jelas karena Apple dalam kebijakan privasinya tidak memberikan jawaban lebih rinci soal ini. Misalnya apakah Safari milik Apple juga menggunakan fitur Tencent Safe Browsing milik Tencent di luar China.

Sangat mungkin daftar website hitam Tencent hanya digunakan di China, di mana layanan Google dilarang, sebagai alternatif untuk menyediakan fitur peringatan website palsu di negara ini.

Pengguna Apple dan banyak pendukung privasi bereaksi negatif ketika mendengar tentang berita ini.

Bagaimanapun, jika fitur ini membuat Anda khawatir, Anda memiliki pilihan untuk menonaktifkan fitur Fraudulent Website Warning di Safari. Akan tetapi, jika Anda ingin waspada terhadap website yang berbahaya dan phishing, sebaiknya layanan ini diaktifkan karena menonaktifkan fitur ini bakal membuat Anda kehilangan akses ke layanan Google.

Karena fitur ini diaktifkan secara default di semua iPhone dan iPad yang menjalankan iOS 13, pengguna harus menonaktifkannya dengan mengikuti langkah-langkah berikut secara manual: 

iPhone: Buka Pengaturan → Safari → Nonaktifkan Peringatan Situs Web Palsu

(Go to Settings → Safari → Turn off Fraudulent Website Warning)

macOS: Buka Safari → Preferensi → Keamanan → Hapus centang Peringatkan ketika mengunjungi situs web palsu

(macOS: Head on to Safari → Preferences → Security → Uncheck Warn when visiting a fraudulent website)

#Apple   #Tencent   #sensorketat   #privasipengguna   #cyberthreat   #cybersecurity   #google   #safari   #IOS   #macos   #Mozilla   #perlindungandatapribadi

Share:




BACA JUGA
Google Mulai Blokir Sideloading Aplikasi Android yang Berpotensi Berbahaya di Singapura
Politeknik Siber dan Sandi Negara Gandeng KOICA Selenggarakan Program Cyber Security Vocational Center
Apple Keluarkan Patch untuk Zero-Day Kritis di iPhone dan Mac
Awas Bahaya Backdoor MacOS Tersembunyi dalam Versi Bajakan Perangkat Lunak Populer
Google Penuhi Gugatan Privasi Rp77,6 Triliun Atas Pelacakan Pengguna dalam Icognito Mode