IND | ENG
Pemerintah China Diduga Mata-matai Pengguna via Aplikasi Ini

Aplikasi Xuexi Qiangguo | Foto: SCMP

Pemerintah China Diduga Mata-matai Pengguna via Aplikasi Ini
Andi Nugroho Diposting : Senin, 14 Oktober 2019 - 19:59 WIB

Cyberthreat.id –  Aplikasi Xuexi Qiangguo (Study the Great Nation) milik Partai Komunis China diduga telah dipasang “pintu belakang” (backdoor). Dengan adanya “pintu belakang” tersebut, pemerintah China bisa mematai-matai pengguna, bahkan mengakses pesan, foto, kontak, dan riwayat akses internet dari perangkat pengguna.

Demikian simpulan dari laporan perusahaan keamanan siber (cybersecurity) Jerman, Cure53, seperti dikutip dari The Next Web, Senin (14 Oktober 2019).

Menurut laporan Cure53, aplikasi tersebut telah diunduh oleh 100 juta perangkat Android. Laporan South China Morning Post, pada Februari 2019, aplikasi itu telah diunduh melampaui jumlah unduhan aplikasi WeChat (Wiexin) dan TikTok (Douyin) di App Store China.

Peneliti Cure53 menemukan kode yang “sengaja menggunakan” enkripsi lemah pada aplikasi email dan otentikasi biometrik.

“Ini berbahaya jika pemerintah memiliki aplikasi lain di ponsel Anda, mereka dapat dengan mudah membaca semua data yang disimpan oleh aplikasi ini dan mengirimkannya kembali ke pihak berwenang,” tulis The Next Web.

Dalam laporan tersebut, peneliti mengatakan proyek penelitian tersebut merupakan permintaan dan didanai oleh Open Technology Fund (OTF), program yang didanai pemerintah Amerika Serikat dan dibuat pada 2012 untuk mendukung kebebasan berinternet secara global. Selengkapnya bisa klik di sini (PDF)

Kantor Informasi Dewan Negara China membantah semua tudingan dari laporan Cure53.

Aplikasi yang diterbitkan pada Januari 2019 telah digunakan oleh Partai Komunis China. Mereka meluncurkan beberapa kampanye di jejaring sosial seperti WeChat dan Weibo untuk mendorong orang memasang aplikasi. Partai Komunis China bahkan telah mengeluarkan arahan kepada anggotanya untuk mengunduh aplikasi dan beberapa perusahaan juga telah mengamanatkan untuk memakainya.

Aplikasi tersebut sebagian besar merupakan agregasi berita berupa artikel, klip video pendek dan dokumentar tentang filosofi politik Presiden China Xi Jinping.

Filosofi politik tersebut dikenal dengan “Pemikiran Xi Jinping tentang Sosialisme dengan Karakteristik Tiongkok untuk Era Baru” (Xi Jinping Thought on Socialism with Chinese Characteristics for a New Era). Teori politik ini dipresentasikan oleh Xi (65) pada Kongres Partai Komunis 2017. Sejak itu, teori itu dimasukkan sebagai bagian dari konstitusi negara dan partai.

Aplikasi itu meminta pengguna untuk mendaftar dengan nomor ponselnya dan nama asli.

Kader partai di seluruh China diharuskan untuk menggunakan aplikasi ini setiap hari dan mengumpulkan skor mereka.

Foto: SCMP

Aplikasi itu dirancang untuk memungkinkan pengguna mengakses berbagai layanan, seperti saling mengirim pesan, stories mirip Snapchat yang secara otomatis menghilang setelah dibaca. Selain itu, pengguna bisa mendukung panggilan konferensi video.

Selama beberapa tahun terakhir, Partai Komunis telah berusaha untuk melibatkan orang-orang muda China melalui sejumlah upaya propaganda baru yang meliputi lagu-lagu rap, komik dan stiker WeChat. Pada Oktober tahun lalu, stasiun televisi lokal di Provinsi Hunan selatan China meluncurkan sebuah permainan di mana para kontestan diuji berdasarkan pengetahuan mereka tentang ideologi partai. Januari 2019, program kartun tujuh episode tentang revolusioner sosialis Karl Marx disiarkan di situs video populer, Bilili.

Meningkatnya penggunaan Xuexi Qiangguo di seluruh China membentuk upaya propaganda partai paling sukses hingga saat ini berdasarkan pada akun terbaru, tulis SCMP.

Wu Meisheng, seorang warga desa berusia 66 tahun di provinsi pantai timur Shandong, mengatakan kepada Guang Ming Daily bahwa ia membeli ponsel cerdas pertamanya dengan tujuan menggunakan Xuexi Qiangguo.

Media lokal juga melaporkan tentang Yu Chunying, seorang kader perempuan muda di Shandong, yang memilih untuk membatalkan kencan buta selama akhir pekan sehingga ia dapat mempromosikan aplikasi.

#XuexiQiangguo   #china   #xijinping   #backdoor   #partaikomunischina   #ancamansiber   #serangansiber

Share:




BACA JUGA
BSSN Selenggarakan Workshop Tanggap Insiden Siber Sektor Keuangan, Perdagangan dan Pariwisata
Zardoor Backdoor Targetkan Organisasi Amal Islam Saudi
Peretas China Beroperasi Tanpa Terdeteksi di Infrastruktur Kritis AS selama Setengah Dekade
Indonesia Tingkatkan Kolaborasi Pemanfaatan AI dengan China
Awas Bahaya Backdoor MacOS Tersembunyi dalam Versi Bajakan Perangkat Lunak Populer