
Ilustrasi | Foto: Freepik
Ilustrasi | Foto: Freepik
New Jersey, Cyberthreat.id- Radware, perusahaan cyber security menganalisis data telemetri, yang berkaitan dengan sumber lalu lintas jaringan di perusahaan.
Dalam laporan tersebut, Radware mengungkapkan, sebanyak 45% lalu lintas jaringan di perusahaan berasal dari bot. Dari jumlah tersebut, sebesar 28% adalah bot jahat, dan 17% bot yang baik. Sisanya, sebesar 55% berasal dari manusia.
“Lalu lintas jaringan di perusahaan dihasilkan oleh bot hampir sebanyak lalu lintas dari manusia. Ketika bot menjadi lebih canggih, mereka melewati tantangan keamanan yang ada,” tulis Peneliti Radware, seperti dilansir dari BleepingComputer, Jumat, (11 Oktober 2019).
Radware juga mencatat, mencermati lalu lintas bot tersebut,layanan cloud Amazon menempati posisi teratas yang dilalui oleh lalu lintas bot, yaitu sebesar 63%. Diikuti oleh layanan dari OVH dengan 23%, dan dari Microsoft sebesar 6%.
Tak hanya itu, Radware juga mengamati bot buruk dari berbagai tingkat kecanggihan yang berjalan di jaringan pelanggannya.
Yang paling umum adalah bot dari kategori browser tanpa kepala, mewakili generasi kedua dalam evolusi bot. Bagian ini memiliki traffic buruk sebesar 46%, dan mereka dapat menyimpan cookie dan menjalankan kode JavaScript.
Sedangkan, bot yang mencoba meniru interaksi manusia melalui gerakan mouse sederhana dan penekanan tombol mencapai 23% dari lalu lintas yang tidak diinginkan.
“Ini mewakili langkah evolusi ketiga dan mungkin gagal menunjukkan keacakan seperti manusia dalam perilaku mereka," kata Radware.
Sementara, bot yang didistribusikan, dianggap sebagai yang paling canggih dari kelompok itu, karena mengadopsi gerakan pola manusia yang lebih realistis seperti mouse. Mereka juga dapat memutar melalui ribuan agen pengguna, untuk meniru lalu lintas dari pengguna yang berbeda.
“Kehadiran mereka adalah yang terendah di jaringan pelanggan, dan menyumbang 15% dari lalu lintas bot buruk,” jelas Radware
Radware juga mengungkapkan, ancaman ini menargetkan organisasi dan beberapa vertikal industri, seperti perusahaan real estate, media dan penerbitan, e-commerce, dan iklan baris.
“Organisasi yang melawan bot jahat harus membedakannya dari bot yang baik. Sementara eksekutif dan profesional TI yang bertanggung jawab atas keamanan jaringan mungkin percaya bahwa perusahaan mereka dapat mengenali dan mengklasifikasikan lalu lintas yang dihasilkan bot, kenyataannya tampaknya bertentangan dengan mereka,” tutur Radware.
Share: