
logo Beeline | Foto : Asiaplus
logo Beeline | Foto : Asiaplus
Moscow, Cyberthreat.id- Sebanyak 8,7 juta pelanggan operator telekomunikasi. Beeline, yang berbasis di Rusia, dilaporkan tersebar di domain publik (internet).
Basis data ini berisi data pelanggan yang menghubungkan Beeline home Internet. Menurut layanan pers operator seluler melaporkan, bahwa kebocoran data dicatat pada tahun 2017, dan para pelakunya telah diidentifikasi.
Sementara itu, menurut para ahli, informasi dalam database sudah cukup membuktikan, bahwa serangan menggunakan metode rekayasa sosial, dan masih belum ada cara untuk menghadapi penipu seperti ini.
Dikutip dari E Hacking News, Kamis (10 Oktober 2019), setelah menerima informasi tersebut, operator Beeline akan segera mendirikan kantor pusat operasional untuk menyelidiki situasi tersebut.
"Sebagian informasi dalam arsip yang didistribusikan memang berisi data basis pelanggan, tetapi sebagian besar informasi itu sudah usang dan tidak relevan," kata perusahaan itu.
Mereka juga mencatat bahwa basis pelanggan Beeline pada akhir kuartal kedua 2019 adalah 2,5 juta pelanggan, bukan 8 juta pelanggan, seperti yang dikatakan penyerang.
Perusahaan bahkan, meyakinkan bahwa mereka melakukan segala upaya untuk memastikan bahwa ini tidak terjadi lagi.
"Kami mengimbau semua sumber daya file-sharing di mana informasi tentang pelanggan diposting. Banyak dari mereka segera setuju untuk menghapusnya," kata Beeline.
Tercatat bahwa para penjahat berusaha mempublikasikan ulang data, yang menunjukkan keinginan mereka untuk mendiskreditkan perusahaan.
"Layanan keamanan kami sedang menyelidiki insiden ini, kami akan berterima kasih atas segala informasi yang akan membantu pekerjaan ini, baik dari pelanggan kami maupun dari kolega di pasar," komentar perusahaan.
Perusahaan jujga melaporkan, bahwa mereka bekerja sama dengan pihak berwenang dan lembaga yang kompeten untuk mencegah pengungkapan data pribadi tidak hanya dari pelanggannya, tetapi juga pelanggan dari semua operator telekomunikasi.
“Perusahaan memastikan bahwa orang luar tidak memiliki kesempatan untuk melakukan transaksi dengan akun dan tarif pelanggan mereka,” ungkap Beeline.
Share: