
Ilustrasi | Foto: freepik.com
Ilustrasi | Foto: freepik.com
Teheran, Cyberthreat.id – Kepala Pertahanan Sipil Iran Gholam Reza Jalali mengatakan pemerintah Iran telah mengambil tindakan hukum untuk menggugat pemerintah Amerika Serikat terkait dengan “ancaman dan serangan siber” yang dilakukan mereka terhadap Iran.
Menurut Jalali, seperti dikutip dari Xinhuanet, AS dianggap telah membuat ancaman siber dan meluncurkan serangan siber terhadap Teheran beberapa kali.
AS secara hukum, kata dia, bertanggung jawab atas tindakan anti-Iran. “Peradilan dan Kementerian Luar Negeri Iran secara serius mengikuti kasus-kasus yang disebabkan oleh AS tersebut,” ujar Jalali.
Berita Terkait:
Pada 26 September lalu, Jalali juga menyerukan agar ada peningkatan keamanan di instalasi industri, termasuk perminyakan. "Musuh kita menganggap domain siber sebagai salah satu area utama ancaman terhadap negara, terutama Iran," demikian tulis kantor berita independen (semi resmi) Iran, The Fars News Agency.
NetBlocks, sebuah organisasi yang memantau konektivitas internet, sebelumnya melaporkan telah terjadi "gangguan intermiten" ke beberapa layanan internet di Iran.
Berita Terkait:
Pada Juni lalu, Iran mengatakan serangan siber AS terhadap target Iran belum berhasil. Iran mengumumkan hal itu setelah adanya laporan Pentagon yang meluncurkan serangan siber untuk menonaktifkan sistem peluncuran roket negara itu.
Iran telah lama bersiaga atas ancaman serangan dunia maya oleh negara-negara asing. Amerika Serikat dan Israel secara diam-diam menyabotase program nuklir Iran pada 2009 dan 2010 dengan virus komputer Stuxnet yang kini terkenal, yang menghancurkan sentrifugal Iran yang memperkaya uranium.
Share: