Yogyakarta, Cyberthreat.id - LinkAja melanjutkan Festival game online bertajuk Free Fire LinkAja City Series di Yogyakarta, Sabtu 28 September 2019. Ajang serupa yang bertujuan merangkul komunitas pecinta game online  sebelumnya sukses dilaksanakan di Jakarta 6 Agustus 2019 lalu.

"Festival game online membuktikan keseriusan kami dalam menggarap ekosistem digital di Indonesia pada berbagai komunitas yang ada," kata Direktur Pemasaran LinkAja Edward Kilian Suwignyo dalam siaran pers kepada Cyberthreat.id, Rabu (2 Oktober 2019).

LinkAja terus memperluas gerakan nasional non-tunai (GNNT) melalui berbagai saluran. Mulai dari pemerintah, BUMN, Pemprov hingga pasar kuliner. Komunitas game dirangkul untuk memperkenalkan transaksi non-tunai dalam pembelian voucher elektronik di aplikasi LinkAja.

Data Newzoo, Games and Esports Analyticals and Market Research menunjukan Indonesia di peringkat ke-17 dari 50 negara di seluruh dunia dari segi transaksi industri gaming.

Walaupun berada di peringkat ke-17, Indonesia memiliki potensi yang sangat besar akan pertumbuhan industri gaming. Faktanya, pertumbuhan industri tersebut mencapai 40 persen pada tahun 2018.

Penetrasi jaringan internet di seluruh Indonesia yang semakin meningkat dengan pesat juga membuat potensi industri ini semakin potensial untuk digarap.

"Komunitas game online Free Fire yang berjumlah puluhan ribu orang adalah pasar strategis bagi LinkAja untuk mempermudah akses para gamer dalam pembelian voucher game online melalui aplikasi LinkAja," ujar Edward.

Sebanyak 288 tim turut berkompetisi di Yogyakarta Free Fire LinkAja. Masing-masing tim beranggotakan 4 orang dan berkompetisi online yang nantinya akan menghasilkan 144 tim terpilih yang selanjutnya bertarung secara offline.

Selain kompetisi game, terdapat forum group discussion (FGD) dan kopi darat yang menjadi ajang untuk bertukar cerita, serta tips dan trik dalam permainan Free Fire.

"Setelah sukses diadakan di Jakarta dan Yogyakarta, Bandung akan menjadi tempai selanjutnya bagi rangkaian acara ini."