
Yahoo! | Foto: The Verge
Yahoo! | Foto: The Verge
San Jose, Cyberthreat.id – Seorang mantan teknisi perangkat lunak Yahoo! mengakui telah bersalah atas tindakannya meretas atas lebih dari 6.000 akun pribadi pengguna Yahoo! pada Senin (30 September 2019).
Reyes Daniel Ruiz (34) asal Tracy, California Utara, Amerika Serikat sengaja melakukan peretasan karena ingin mencari gambar/foto dan video porno.
Ruiz berhenti bekerja di Yahoo! pada Juli 2018. Dia saat ini bekerja di perusahaan teknologi di Silicon Valley yang berspesialisasi dalam solusi SSO (single sign-on/sistem masuk tunggal).
Reyes telah bekerja selama lebih dari sepuluh tahun di Yahoo! sebagai teknisi keandalan untuk layanan Yahoo! Mail, demikian seperti dikutip dari ZDNet, Selasa (1 Oktober 2019).
Menurut Kejaksaan Distrik Utara California, Ruiz dalam meretas menggunakan jaringan internal Yahoo!. Selanjutnya, ia memecahkan kata sandi pengguna dan mendapatkan akses ke akun email mereka.
Ia mengakses sekitar 6.000 akun yang sebagian besar dimiliki oleh wanita muda, termasuk teman pribadi dan rekan kerjanya. Setelah berhasil masuk, ia mencari dan mengunduh gambar dan video, lalu disimpan ke dalam hard disk di rumahnya.
Untuk menembus akun-akun pribadi itu, ia terlebih dulu meminta pengaturan ulang kata sandi di situs web pihak ketiga, selanjutnya dia menerima pesan autentikasi di kotak masuk Yahoo! Mail. Ruiz kemudian melanjutkan pencarian gambar dan video pribadi di akun baru ini.
Setelah mendapatkan akses itu, Ruiz juga meretas ke layanan lain seperti Apple iCloud, Facebook, Gmail, DropBox, dan lain-lain, bagi pengguna yang memakai Yahoo! Mail.
Penyelidik Kejaksaan mengatakan Ruiz sempat menghancurkan hard disk yang dipakai untuk menyimpan data curiannya itu setelah Yahoo! mencurigai dirinya. Tindakan Ruiz akhirnya dilaporkan ke penegak hukum AS. Ia secara resmi didakwa pada 4 April 2019.
Kemarin, di depan muka pengadilan federal di San Jose, California, ia mengaku bersalah atas tuduhan penyusupan komputer orang lain secara ilegal dan terancam hukuman penjara maksimum lima tahun serta denda hingga US$ 250.000. Putusan pengadilan dijadwalkan untuk 3 Februari 2020. Saat ini, ia telah dibebaskan dengan syarat obligasi (utang) US$ 200.000.
Share: