IND | ENG
Yuk, Kenali Akun Bot di Twitter

Twitter

Yuk, Kenali Akun Bot di Twitter
Arif Rahman Diposting : Senin, 30 September 2019 - 05:59 WIB

Jakarta, Cyberthreat.id - Sebagian besar pengunjung situs web bukan manusia. Di zaman digital pengunjung web yang 'bukan manusia' bukanlah hantu atau setan. Mereka adalah bot. Penelitian Imperva awal 2018 menyatakan bot membentuk 52 persen dari semua lalu lintas web.

Bot media sosial adalah profil pada platform media sosial yang secara otomatis diprogram untuk menghasilkan pesan, mengikuti akun, membalas atau berbagi tagar tertentu, biasanya menggunakan Machine Learning.

Bot ibarat lebah pekerja di internet. Beberapa bot membantu menyegarkan feed Facebook Anda atau mencari cara menentukan peringkat hasil pencarian Google. Bahkan bot juga mampu menyamar sebagai manusia dan melakukan serangan DDoS.

Bot dalam bentuk akun otomatis telah berdampak serius di dunia nyata. Bot yang paling canggih mungkin terjadi saat Pilpres AS 2016 dimana akun-akun pendukung Donald Trump, yang akhirnya terpilih sebagai presiden, melakukan kampanye secara terstruktur, masif dan sistematis.

Tidak semua bot jelek dan berakibat buruk. Bot kadang digunakan untuk kampanye positif dan marketing.

Namun bot politik adalah cerita lain. Bot mampu membengkokkan dan mengubah percakapan secara online. Ada juga bot yang kerjanya memprovokasi dan menyebarkan pesan negatif sehingga menimbulkan konflik.

Itu sebabnya penting bagi kita untuk mengetahui perbedaan antara bot dan manusia di media sosial. Terkadang, bedanya tidak begitu jelas, tapi bot memiliki karakter tertentu:

1. Postingan bot amat banyak.

Jika Anda curiga akun bot, maka hal pertama yang dapat dilakukan adalah memeriksa aktivitas Twitter-nya. Buka halaman profil akun dan lihat berapa banyak tweet yang mereka poskan sejak akun mereka dibuat.

Pengguna Twitter manusia dapat memposting 10-15 kali sehari. Akun bot akan memposting dengan frekuensi tinggi, hingga 2.000 kali sehari. Itu lebih dari tweet per menit, setiap menit, selama 24 jam.

2. Bot suka anonim.

Setelah Anda berada di halaman profil, lihat akun secara mendetail. Apakah itu nama manusia asli, huruf dan angka atau kombinasi? Apakah gambar profil gambar seseorang atau apakah itu lanskap generik? Apakah gambarnya telur dan sebagainya.

Secara umum, semakin sedikit informasi pribadi yang diberikan profil, semakin besar kemungkinan akun tersebut adalah bot.

3. Bot ada untuk menghidupkan situasi.

Salah satu fungsi utama bot adalah untuk menguatkan pesan bot lainnya. Bot akan me-retweet dan mengutip tautan, alih-alih membuat posting asli.

Coba perhatikan dengan seksama akun bot yang Anda curigai. Jika ada aliran retweet yang tidak ada habisnya, maka ia berperilaku seperti bot. Tidak ada faktor tunggal yang dapat mengidentifikasi bot.

Terpenting adalah kesadaran anda karena hoaks yang disebar bot bertujuan menyerang pikiran anda. Jika tujuannya baik enggak masalah, tapi jika tujuannya bikin konflik, berhati-hatilah.

#Bot   #mediasosial   #Twitter   #hoax   #fakenews   #disinformasi   #machinelearning   #ai   #facebook

Share:




BACA JUGA
Demokratisasi AI dan Privasi
Jaga Kondusifitas, Menko Polhukam Imbau Media Cegah Sebar Hoaks
Indonesia Dorong Terapkan Tata Kelola AI yang Adil dan Inklusif
Microsoft Merilis PyRIT - Alat Red Teaming untuk AI Generatif
Utusan Setjen PBB: Indonesia Berpotensi jadi Episentrum Pengembangan AI Kawasan ASEAN