IND | ENG
DKSH Pegang Layanan Data Center BNI Syariah

Ilustrasi

DKSH Pegang Layanan Data Center BNI Syariah
Arif Rahman Diposting : Jumat, 27 September 2019 - 10:01 WIB

Zurich, Cyberthreat.id - Perusahaan Swiss, Diethelm Keller Siber Hefner (DKSH) telah menandatangani kontrak dengan BNI Syariah dalam membangun data center berikut fasilitas dan layanannya.

DKSH memberikan layanan Vertiv SmartAisle berupa infrastruktur seperti rak pusat data, pendingin, pemantau dan teknologi kontrol
hingga integrasi data dalam satu fasilitas sebagaimana dilansir Zonebourse, Selasa (24 September 2019).

Tidak diungkapkan nilai transaksi antara kedua pihak, tapi pembangunan pusat data tersebut mengikuti keputusan pemerintah Indonesia yang mewajibkan bank-bank besar untuk memiliki infrastruktur dan layanan sendiri.

Kerja sama ini menjadikan layanan data BNI Syariah terpisah dengan perusahaan induknya, BNI. Saat ini BNI Syariah masih menggunakan infrastruktur milik BNI dalam urusan data.

Managing Director DME, BNI Syariah Ridwan mengatakan DKSH memenuhi persyaratan sekaligus memberi solusi sempurna bagi kebutuhan bisnis mereka.

"Kami senang bisa bekerja sama dengan DKSH," kata Ridwan dalam keterangan pers kepada media, Rabu (25 September 2019).

Managing Director, Technology, Indonesia, DKSH Benoit Fissot, menyebut Vertiv Smart Aisle sebagai layanan canggih.Infrastruktur baru ini, kata dia, akan menguntungkan BNI Syariah sekaligus mendukung bisnis mereka di Asia Pasifik.

"Kami bisa mengatasi tantangan teknologi yang dihadapi banyak  perusahaan di Indonesia," ujarnya.

#Dksh   #BNISyariah   #data   #bigdata   #Analytics   #cybersecurity   #cyberthreat   #VertivsmartAisle

Share:




BACA JUGA
Pemerintah Dorong Industri Pusat Data Indonesia Go Global
Politeknik Siber dan Sandi Negara Gandeng KOICA Selenggarakan Program Cyber Security Vocational Center
Google Penuhi Gugatan Privasi Rp77,6 Triliun Atas Pelacakan Pengguna dalam Icognito Mode
Kolaborasi Pacu IKD untuk Transformasi Layanan Digital
Hacker Pro Palestina Klaim Retas Data Puluhan Perusahaan Israel