IND | ENG
Hacker Diberi Kesempatan Meretas Satelit Milik Dephan AS

Ilustrasi satelit

Hacker Diberi Kesempatan Meretas Satelit Milik Dephan AS
Arif Rahman Diposting : Sabtu, 21 September 2019 - 12:31 WIB

Cyberthreat.id - Para ethical hacker mendapatkan kesempatan unik untuk meretas satelit Departemen Pertahanan (Dephan) Amerika Serikat (AS) yang sudah mengorbit.

Mereka akan mencoba masuk ke dalam sistem keamanan dan sistem kontrol satelit pada konferensi hacker Def Con 2020. Sebelumnya, Def Con 2019 juga pernah menampilkan sesi serupa saat para peneliti mencoba untuk mengutak-atik komputer jet tempur F-15.

Angkatan Udara AS (USAF) mengatakan demonstrasi yang diperlihatkan di Def Con bertujuan untuk menjadikan/membuat sistem keamanan yang lebih baik.

"Kita harus mengatasi rasa takut dengan cara merangkul para ahli eksternal sehingga itu sangat membantu kita untuk merasa aman," kata Will Roper, asisten sekretaris Angkatan Udara AS di bidang teknologi dan logistik, dilansir BBC, Jumat (20 September 2019).

Roper mengungkapkan, sebelum adanya Def Con, mereka menyimpan teknologinya sendiri dan selalu berasumsi bahwa sistem mereka selama ini aman.

Dalam wawancara terpisah, Roper pernah mengatakan kepada situs berita militer C4ISR bahwa sikap tertutup masih diterima logika dan masuk akal selama Perang Dingin.

Sekarang, kata dia, pemikiran seperti itu sudah ketinggalan zaman dimana sikap tertutup malah bisa menimbulkan bahaya.

"Sekarang teknologi berubah begitu cepat dan sebagian besar digerakkan oleh software. Justru gagasan yang tertutup rapat dan banyak rahasia lalu berpikir Anda lebih aman adalah hipotesis yang perlu dipertanyakan."

Aksi peretasan satelit ini tidak bisa dilakukan hacker biasa. Mereka akan melalui serangkaian tes untuk diuji. Apakah mereka sanggup atau tidak melakukan serangan cyber tingkat tinggi.

Para ethical hacker ini akan mencoba masuk ke dalam komponen yang digunakan dalam sistem satelit militer.

Pemenang akan diundang ke Def Con di Las Vegas untuk mempresentasikan apa yang telah mereka lakukan terhadap sistem satelit tersebut.

Roper mengatakan, salah satu ujian utama yang akan diberikan adalah mencoba untuk mengambil alih kamera di satelit lalu menggunakannya untuk mengambil foto Bulan.

Hacker yang mampu melakukannya bakal diberikan ganjaran yang layak seharga bug bounty. Acara Hack the Air Force yang digelar USAF tahun lalu dan dibuka hingga Desember 2018 berhasil menemukan sekitar 120 kerentanan.

USAF berani membayar mahal peretas lebih dari 130 ribu USD sebagai hadiah untuk menemukan bug tersebut.

#Hacker   #bugbounty   #USAF   #peretasansatelit   #cyberthreat   #cybersecurity   #bug   #ransomware   #Malware   #defcon

Share:




BACA JUGA
Awas, Serangan Phishing Baru Kirimkan Keylogger yang Disamarkan sebagai Bank Payment Notice
Malware Manfaatkan Plugin WordPress Popup Builder untuk Menginfeksi 3.900+ Situs
CHAVECLOAK, Trojan Perbankan Terbaru
Microsoft Ungkap Aktivitas Peretas Rusia Midnight Blizzard
Phobos Ransomware Agresif Targetkan Infrastruktur Kritis AS