IND | ENG
Riak-riak Syariah Digital di Tanah Air Mulai Terlihat

Direktur Eksekutif KNKS, Ventje Rahardjo (kiri), Ketua Umum MUI/DSN MUI Ma'ruf Amin (tengah), Direktur Utama Telkomsel, Emma Sri Martini (kanan)

Islamic Digital Day 2019
Riak-riak Syariah Digital di Tanah Air Mulai Terlihat
Arif Rahman Diposting : Selasa, 17 September 2019 - 05:35 WIB

Jakarta, Cyberthreat.id - Islamic Digital Day 2019 yang berlangsung di Jakarta, Senin (16 September 2019), memperlihatkan besarnya potensi Indonesia sebagai salah satu pusat industri halal global.

Secara umum memang masih banyak yang harus dilakukan Pemerintah maupun pengusaha digital. Tetapi  sinergi antara Pemerintah, startup hingga unicorn mulai terlihat dengan kehadiran sejumlah produk syariah digital di Islamic Digital Day 2019.

Unicorn Bukalapak menawarkan beberapa produk syariah digital berupa BukaZakat, BukaReksa Syariah, BukaModal hingga Belanja berkah. Aplikasi pembayaran rembukan BUMN, LinkAja juga mendapat sertifikasi syariah di Islamic Digital Day 2019.

The State of the Global Islamic  Economy Report 2018 - 2019 mencatat 
besaran total pengeluaran belanja masyarakat Muslim dunia pada tahun
2017 di berbagai sektor halal mencapai 2,1 triliun USD. Jumlah itu akan terus tumbuh hingga 3 triliun USD pada 2023.

"Pemerintah mendorong munculnya sistem pembayaran digital syariah dan 
marketplace halal untuk menstimulus 
pertumbuhan sektor industri halal lainnya," kata Direktur Eksekutif Komite 
Nasional Keuangan Syariah (KNKS) Ventje Rahardjo di Islamic Digital Day 2019.

KNKS adalah Lembaga Non Struktural yang dipimpin Presiden dan bertugas untuk mempercepat, memperluas serta memajukan pengembangan ekonomi dan keuangan syariah.

Sejalan dengan Masterplan Ekonomi Syariah Indonesia (MEKSI) 2019-2024 yang diluncurkan Presiden Joko Widodo pada Mei 2019. Bahwa Indonesia punya visi sebagai pemain utama ekonomi syariah dunia.

"Salah satu strategi utamanya adalah Penguatan di bidang ekonomi digital yaitu perdagangan (e-commerce, market place) dan keuangan (fintech)," ujarnya.

Direktur Pengembangan Ekonomi Syariah dan Industri Halal KNKS, Afdal Aliasar, mengatakan Indonesia sedang dalam upaya mendorong tumbuhnya inovasi, teknologi dan digital platform sebagai bagian terintegrasi dengan gaya hidup masa kini yang menuntut pelayanan prima, cepat, mudah, nyaman dan berkah.

Ekosistem Ekonomi Syariah Digital, kata dia, dikembangkan untuk pemenuhan kebutuhan seiring berkembangnya teknologi dan pola bisnis yang demikian cepat. Ekosistem syariah digital merupakan integrasi dari inovasi, teknologi dan platform digital sesuai prinsip syariah memfasilitasi gaya hidup 4.0 yang menuntut pelayanan prima fully-digital.

"Indonesia sebenarnya telah memiliki beragam solusi ekonomi syariah digital yang telah memberikan kemudahan dalam kehidupan sehari-hari. Kita tinggal kembangkan," kata dia.

LinkAja Syariah

Islamic Digital Day 2019 ditandai dengan penyerahan sertifikat kesesuaian syariah LinkAja Syariah dari Ketua Dewan Syariah Nasional (DSN) MUI KH Ma'ruf Amin kepada Direktur Utama Telkomsel, Emma Sri Martini.

Selanjutnya, LinkAja Syariah akan disampaikan ke Bank Indonesia untuk diproses lebih lanjut. Momentum ini menjadi awal inisiasi pengembangan sistem pembayaran digital yang dikelola secara Syariah.

Direktur Utama LinkAja, Danu Wicaksana, menjelaskan bahwa LinkAja Syariah hadir untuk mendukung inisiatif pemerintah dan banyak pihak, demi meningkatkan daya saing ekonomi dan ekosistem syariah Indonesia di regional, hingga internasional.

"Harapan kami adalah saat nanti diluncurkan, pilihan layanan ini dapat mendukung gerakan nasional non-tunai (GNNT) di Indonesia," kata Danu.

#Syariahdigital   #knks   #LinkAja   #Bukalapak   #ekosistemdigitalsyariah   #mui   #syariah   #telkomsel

Share:




BACA JUGA
Cacat OAuth Kritis Terungkap di Platform Grammarly, Vidio, dan Bukalapak
LockBit 3.0 Mendekam di Server BSI Kemungkinan SejakĀ Libur Lebaran
Geng Ransomware LockBit 3.0 Akhirnya Buka Suara: Kami Curi 1,5 TB Data Nasabah dan Karyawan BSI. Password Seluruh Layanan juga Dikuasai
Menteri BUMN Sebut Terjadi Serangan Siber, Dirut BSI: Perlu Pembuktian
Menteri BUMN Erick Thohir Akui Terjadi Serangan Siber di Bank Syariah Indonesia