
Ruangguru | Twitter
Ruangguru | Twitter
Jakarta, Cyberthreat.id - CEO Alvara Research Center, Hasanuddin Ali, menilai keberhasilan aplikasi belajar mengajar Ruangguru menjadi Unicorn tidak terlepas dari kemampuannya untuk memberikan solusi bagi banyak orang.
Ruangguru, kata dia, membaca kegelisahan dan desire dari anak-anak pelajar yang hidup di era digital dan serba cepat.
"Pelajar itu ingin mendapatkan alternatif tempat belajar selain sekolah. Ruangguru kemudian muncul sebagai solusi," kata Hasanuddin kepada Cyberthreat.id, Kamis (12 September 2019).
Keberhasilan Ruangguru tidak hanya menyasar pelajar, tapi efek berikutnya adalah aplikasi tersebut mampu meraih hati orang tua dan para guru di sekolah dalam menjawab kebutuhan karakter anak-anak mulai dari generasi Milenial, generasi Z hingga generasi Alpha.
"Kalau hanya mengandalkan Milenial saja mungkin Ruangguru tidak sebesar ini, tapi daya dorong Ruangguru jadi besar karena mampu menjadi solusi bagi orang tua dan para guru yang berkepentingan di dalamnya," kata dia.
Hasanuddin mengimbau kepada entrepreneur atau anak-anak muda kekinian berlomba untuk menciptakan startup yang berbasis solusi bagi banyak orang.
Dengan demikian, aplikasi atau teknologi yang dikembangkan pasti akan semakin besar sehingga Indonesia bakal menikmati potensi ekonomi digital yang menurut riset Google dan Temasek dalam e-Conomy SEA 2018 Report, ekonomi digital Indonesia menembus 100 miliar USD pada 2025.
"Saya kira pendiri Ruangguru yang masih muda melihat bahwa anak-anak pelajar butuh pola belajar digital. Trend belajar digital sebenarnya banyak, kursus online juga banyak termasuk online training, tapi Ruangguru ini jeli membaca peluang dan bisa menjadikan ide sebuah produk yang diminati banyak konsumen anak muda."
Sebelumnya Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan tahun 2019 Indonesia akan memiliki Unicorn kelima. Sebelumnya empat Unicorn sudah beroperasi dan sukses di Tanah Air yakni Gojek, Traveloka, Tokopedia dan Bukalapak.
Gojek bahkan sudah menjadi Decacorn dengan status SuperApp memiliki valuasi 10 miliar USD.
"Kita tunggu saja Unicorn baru ini dalam beberapa bulan ke depan. Yang jelas ini tinggal menunggu pendanaan saja, sementara aplikasinya sudah jadi solusi banyak orang," kata Rudiantara.
Di kesempatan lain CEO dan Founder Ruangguru, Adamas Belva Syah Devara, sudah mengatakan pihaknya sedang mencari sumber pendanaan lain. Ia enggan menjelaskan lebih lanjut namun Ruangguru memang sedikit lagi mencapai valuasi 1 miliar USD.
"Kami masih dalam proses (penggalangan dana)," kata Adamas.
Share: