Depok, Cyberthreat.id - Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Letjen (Purn), Hinsa Siburian, mengatakan negara sangat membutuhkan sumbangsih perguruan tinggi untuk meningkatkan kualitas dan kualitas sumber daya manusia (SDM) hingga keperluan riset dan pengembangan (R&D).

"Itulah kenapa perguruan tinggi sangat penting karena memang fokus BSSN ke depan adalah SDM dan riset ini," kata Hinsa Siburian saat membuka Seminar dan Workshop bertajuk Peningkatan Cyber Situational Awareness dengan Memanfaatkan Sistem Deteksi Dini Nasional di Kampus Universitas Indonesia (UI), Depok, Jawa Barat, Selasa (10 September 2019).

Di negara-negara maju, peran perguruan tinggi dan lembaga pendidikan memang dilibatkan intensif dalam pembangunan SDM dan R&D.

Hinsa mengatakan SDM dan R&D dari perguruan tinggi menjadi salah satu rencana besar BSSN yang tengah mempersiapkan National Security Operation Center (NSOC). Sebagian NSOC akan dirampungkan akhir tahun 2019.

"Kami butuhkan bantuan UI untuk BSSN karena tanpa kita bersinergi, tanpa berkolaborasi, tanpa dukungan lembaga riset dan perguruan tinggi, maka berat sekali beban kami," ujarnya.

Rektor UI Prof Muhammad Anis mengatakan kerja sama dengan BSSN merupakan bagian dari Tridharma perguruan tinggi UI. Salah satu ikatan Tridharma tersebut adalah community engagement.

"Kalau UI dianggap sebagai pabrik, maka kesimpulan utama yang dihasilkan adalah untuk kepentingan nasional yaitu SDM berkualitas serta riset dan pengembangan," kata Muhammad Anis.

Muhammad Anis menegaskan komitmen UI untuk pengembangan SDM dan R&D, terutama untuk kepentingan akademik, kepentingan ilmu pengetahuan atau pun to apply.

"Bersama BSSN kami akan kembangkan segala hal yang berkaitan dengan problem di bidang siber termasuk dengan dinamika sandi dan negara," ujarnya.