
Presiden Direktur Smartfren, Merza Fachys | Foto : Cyberthreat.id/Eman Sulaeman
Presiden Direktur Smartfren, Merza Fachys | Foto : Cyberthreat.id/Eman Sulaeman
Jakarta,Cyberthreat.id - Di era 5G, network sharing dinilai menjadi opsi yang bisa dipertimbangkan bagi para operator seluler.
Pasalnya, kebutuhan spektrum akan melonjak tinggi. Selain itu, skema network sharing juga dapat membuat operator lebih efisien, dan optimal.
Network sharing adalah mekanisme penggunaan bersama infrastruktur aktif telekomunikasi antar-operator telekomunikasi.
Presiden Direktur Smartfren, Merza fachys mengatakan, tujuan network sharing adalah untuk mengoptimalkan kemampuan nasional agar tidak boros.
“Kan sayang, kalau di area yang kecil dan penduduknya sedikit , ada lima jaringan yang sifatnya sama. Padahal, sebagian besar barangnya impor semua. Devisa nasional diboroskan hanya untuk membeli sesuatu yang duplikasi. Kalau daerah yang enggak banyak penduduk, aeranya kecil, cukup satu jaringan aja,” kata Merza di Jakarta, Jumat, (6 September 2019).
Menurut Merza, jika operator menerapkan skema network sharing, maka investasi operator untuk perangkat yang sama, dapat dialihkan untuk meningkatkan kemampuan investasi nasional di bidang yang lain.
“Kalau bisa dimanfaatkan secara bersama-sama, kenapa harus boros untuk beli lagi. Siapa yang enggak mau efisiensi? pasti mau semua operator. Jadi, ini harus dipertimbangkan ke depannya,” ungkap Merza.
Sebagai informasi, saat ini, ada lima model network sharing yang berlaku di dunia, yakni CMEsharing, multi operator radio access network (MORAN), multi operator core network (MOCN), Roaming, dan mobile virtual network operator (MVNO).
Share: